Konferensi umum Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah acara setengah tahunan di mana para nabi, rasul, dan pemimpin Gereja lainnya berbagi pesan tentang kasih dan harapan yang berpusat kepada Kristus. Konferensi ke-191 pada 4‒5 April 2021 hanya ada dalam bentuk digital dan disiarkan dari Taman Bait Suci di Salt Lake City. Halaman ini memberikan sorotan dari khotbah-khotbah konferensi tersebut.
Untuk menonton sesi Sabtu sepenuhnya, silakan klik di sini.
- Apr-2021-Saturday-Cody-Bell-Conference-Center
- Apr-2021-Priesthood-Cody-Bell-President-Nelson
- Apr-2021-Saturday-Daniel-Martinez-Uruguay-Man-at-Work
- Apr-2021-Priesthood-Cody-Bell-United-States-Temple-Square-Nelson-saluting
- Apr-2021-Priesthood-Munkhbayar-Magvandorj-Mongolia
- Apr-2021-Saturday-Melanie-Miza-Guatemala-Boy-and-Moms-Notes
- Apr-2021-Saturday-Janae-Bingham-Utah-wheelchair
- April-2021-Saturday-RPedraza-Mexico_Girl_Prays
- April-2021-Saturday-JLloyd-UnitedStates-TempleSquare
- Saturday-AM-General-Conference-
1 / 2 |
Presiden Russell M. Nelson dari Gereja memberikan sambutan pembukaan dengan menekankan arahan Tuhan terhadap Gereja—bahkan selama pandemi COVID-19 di seluruh dunia.
“Beberapa pelajaran yang saya ketahui sebelumnya telah tertulis di hati saya dengan cara yang baru dan instruktif. Tuhan mengarahkan urusan Gereja-Nya; Dia telah melakukan suatu percepatan dari pekerjaan-Nya—bahkan selama pandemi global,” tuturnya.
“Brother dan sister terkasih, kekuatan Gereja terletak pada upaya dan kesaksian yang terus tumbuh dari para anggotanya,” lanjutnya. “Kesaksian paling baik dipupuk di rumah.”
Penatua Dieter F. Uchtdorf mengajarkan bahwa “Allah ada di antara kita” dan secara pribadi terlibat dalam kehidupan anak-anak-Nya dan secara aktif membimbing mereka. “Bukalah hati Anda kepada Juruselamat dan Penebus kita, tidak peduli keadaan, pencobaan, penderitaan atau kesalahan Anda,” tuturnya. “Anda dapat mengetahui bahwa Dia hidup, bahwa Dia mengasihi Anda, dan karena Dia, Anda tidak akan pernah sendirian.”
Presiden Joy D. Jones menekankan bahwa percakapan sederhana namun esensial tentang Injil dapat menuntun anak-anak untuk mengetahui apa yang mereka percayai dan mengapa mereka memercayainya. “Jangan biarkan kenyamanan perangkat elektronik menghalangi kita dari mengajari dan mendengarkan anak-anak kita, dan menatap mata mereka,” katanya.
Brother Jan E. Newman berfokus pada pengajaran dengan cara Juruselamat. “Untuk benar-benar mengubah hidup, keinsafan kepada Yesus Kristus harus melibatkan segenap jiwa kita dan meresap ke dalam setiap aspek kehidupan kita,” ujarnya.
Penatua Gary E. Stevenson mengajarkan bahwa kebaikan hati adalah asas Injil fundamental yang menyembuhkan. “Tuhan mengharapkan [Orang Suci Zaman Akhir] untuk mengajarkan bahwa penyertaan adalah sarana yang positif menuju persatuan, dan bahwa pengecualian menuntun pada perpecahan,” tuturnya.
Mengutip undangan Juruselamat kepada semua orang untuk menjadi seperti Dia, Penatua Gerrit W. Gong meminta para Orang Suci Zaman Akhir untuk menjadikan penginapan Kristus—Gereja-Nya—perlindungan bagi semua dari badai kehidupan. “Kita bersiap untuk Kedatangan Kedua yang dijanjikan-Nya sewaktu setiap hari kita melakukan kepada yang ‘paling hina ini’ seperti yang akan kita lakukan kepada-Nya. Yang ‘paling hina ini’ adalah kita masing-masing.”
Presiden Henry B. Eyring mengimbau para anggota Gereja untuk meningkatkan hasrat mereka untuk menjadi layak dan siap untuk peningkatan kesempatan bagi pengalaman bait suci yang akan datang. “Bait suci adalah tempat kudus di mana wahyu datang kepada kita dengan mudah jika hati kita terbuka padanya dan kita layak untuknya,” dia bertutur.
Presiden M. Russell Ballard berbicara tentang anggota lajang Gereja “yang merupakan lebih dari separuh orang dewasa di Gereja saat ini.
Beberapa orang bertanya-tanya tentang kesempatan dan tempat mereka dalam rencana Allah dan dalam Gereja,” katanya. “Kita hendaknya memahami bahwa kehidupan kekal bukan sekadar pertanyaan tentang status pernikahan saat ini tetapi tentang kemuridan dan menjadi ‘gagah berani dalam kesaksian tentang Yesus’” (Ajaran dan Perjanjian 76:79).
Para pemimpin pasak dan lingkungan hendaknya memanggil anggota lajang “untuk melayani, meneguhkan, dan mengajar,” lanjutnya.
Penatua Jeffrey R. Holland mencatat bahwa saat ini, konflik, perselisihan, dan ketidaksopanan umum merajalela.
Instrumen yang diperlukan untuk “menciptakan hari yang lebih cerah” dapat ditemukan dalam Injil Yesus Kristus, Penatua Holland bersaksi. “Kita tidak dapat membiarkan—dan dunia ini tidak dapat membiarkan—kegagalan kita untuk menerapkan konsep Injil dan perjanjian yang membentengi ini untuk digunakan sepenuhnya secara pribadi dan publik.”
Penatua Dale G. Renlund berbicara tentang “ketidakadilan yang menggeramkan” dari dunia tetapi bersaksi bahwa “dalam kekekalan, Bapa Surgawi dan Yesus Kristus akan menyelesaikan semua ketidakadilan.”
Perjalanan setiap anak Allah, Penatua Neil L. Andersen bersaksi, tidak dimulai “ketika aliran pertama udara bumi mengalir deras” ke dalam paru-paru mereka, dan itu tidak akan berakhir ketika mereka menghirup napas terakhir kefanaan mereka. “Semoga kita menyambut [setiap anak roh Allah], menjaga mereka, dan selalu mengasihi mereka,” katanya.
Presiden Nelson telah mengundang semua untuk “tetap berada di jalan perjanjian” dan mengikuti Juruselamat, dia bertutur. Bagi mereka yang telah keluar dari jalan itu, kembalilah. Ada tempat yang disiapkan bagi semua dalam Gereja Tuhan.
Di setiap lingkungan dan cabang kita membutuhkan setiap orang–mereka yang mungkin kuat dan mereka yang sedang bergumul. Semuanya diperlukan dan vital bagi peneguhan seluruh tubuh Kristus,” Penatua Jorge T. Becerra berkata.
Saat Penatua Thierry K. Mutombo tumbuh dewasa, dia tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah yang “tidak hanya berukuran kecil tetapi juga merupakan tempat yang gelap.” Setelah bertemu dengan misionaris dan dibaptis, keluarganya mengadopsi gaya hidup baru yang berpusat pada Injil Yesus Kristus dan “benar-benar menjadi sebuah keluarga.”
“Yesus Kristus adalah terang yang hendaknya kita junjung bahkan selama masa-masa kelam dari kehidupan fana kita (3 Nefi 18:24). Ketika kita memilih untuk mengikuti Kristus, kita memilih untuk diubah,” katanya.
Dalam sambutan penutup sesinya, Presiden Nelson berbagi empat pelajaran kunci untuk para audiensnya di seluruh dunia:
- Rumah adalah pusat iman dan ibadat.
- Kita membutuhkan satu sama lain.
- Kuorum imamat Anda dimaksudkan untuk lebih dari sekadar pertemuan.
- Kita mendengar Yesus Kristus dengan lebih baik saat kita diam.
“Masa depan adalah cerah bagi umat Allah yang menaati perjanjian,” katanya. “Tuhan akan memanggil semakin banyak hamba-Nya yang dengan layak memegang imamat untuk memberkati, menghibur dan memperkuat umat manusia serta membantu mempersiapkan dunia dan rakyatnya bagi Kedatangan Kedua-Nya.”
Presiden Dallin H. Oaks bersaksi bahwa Juruselamat yang telah dibangkitkan telah melakukan segala yang dibutuhkan untuk perjalanan yang berhasil melalui kefanaan dan keselamatan kekal.
“Juruselamat kita dengan rela mengalami segala rasa sakit dan kelemahan fana agar Dia akan tahu bagaimana menopang atau memperkuat kita dalam afiliasi kita,” dia bertutur. “Yesus Kristus melakukan semua ini karena Dia mengasihi semua anak Allah.”
Presiden Eyring mengajarkan bahwa imamat diberikan karena kasih—dan bahwa Tuhan memberkati pelayanan yang diberikan dalam nama-Nya.
“Peningkatan dan pengembangan imamat Anda penting bagi-Nya karena Dia mengasihi Anda dan Dia memercayai Anda untuk memberkati orang-orang yang Dia kasihi dalam nama-Nya,” dia bertutur.
Penatua Quentin L. Cook membahas peran penggembalaan yang dimainkan para uskup dalam kehidupan orang-orang yang mereka layani, khususnya kaum muda Gereja.
“[Para uskup], Anda dapat menyampaikan ajakan yang kuat untuk mengubah perilaku, mempersiapkan mereka untuk kehidupan, dan mengilhami mereka untuk tetap berada di jalan perjanjian,” dia bertutur.
Penatua S. Gifford Nielsen mengimbau para pendengar untuk melihat diri mereka sendiri sebagaimana mereka dilihat oleh Bapa Surgawi mereka.
“Pernahkah Anda berpikir tentang mengasihi diri sendiri sebagai sebuah perintah?” dia bertanya. “Bisakah kita benar-benar mengasihi Allah dan mengasihi anak-anak-Nya jika kita tidak mengasihi diri kita sendiri?”
Brother Ahmad S. Corbitt bertanya kepada para remaja putra Gereja bagaimana mereka dapat “membangkitkan iman besar Anda kepada Kristus” dan menggunakannya untuk mengumpulkan Israel.
“Dia terutama menggunakan Kitab Mormon dan para nabi-Nya untuk mengajari kita caranya,” dia bertutur.
Untuk menonton sesi Sabtu sepenuhnya, silakan klik di sini.