konferensi umum Oktober 2025

Ringkasan Ceramah dari Sesi Minggu Pagi Oktober 2025

20251005_090927_CPowell_CEP_4529.jpeg
20251005_090927_CPowell_CEP_4529.jpeg
Pengunjung konferensi berkumpul di Taman Bait Suci di Salt Lake City, Utah, saat akhir pekan konferensi umum, 4–5 Oktober.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

Dalam sesi Minggu pagi konferensi umum Oktober 2025, Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul berbicara mengenai bukti dari pekerjaan-pekerjaan Allah dan bersaksi akan kuasa dan kebenaran Kitab Mormon serta dampaknya bagi kehidupannya.

Merujuk kisah tentang penyembuhan Yesus Kristus terhadap seorang pria yang buta yang terdapat dalam Yohanes 9, dia berkata, “Perjumpaan pertama saya yang membuka mata, memberi kehidupan dengan bukti kebenaran nyata tidaklah datang dengan mengoleskan tanah liat atau di kolam Siloam. Tidak, alat kebenaran dari Tuhan yang mendatangkan kesembuhan saya datang sebagai halaman-halaman dalam sebuah buku, ya, Kitab Mormon: Satu Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus!

20251005_101718_CPowell_60401.jpg
20251005_101718_CPowell_60401.jpg
Penatua Jeffery R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul berbagi sebuah pesan inspirasi dalam sesi konferensi umum Minggu pagi.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

“Dampak Kitab Mormon dalam kehidupan saya tidaklah kurang kemukjizatannya daripada pengolesan ludah dan tanah yang ditempatkan pada mata si orang buta itu. Itu telah menjadi, bagi saya, pegangan keamanan bagi jiwa saya, terang wahyu yang transenden dan menusuk, suatu iluminasi di jalanan yang saya harus lalui ketika kabut kegelapan datang, sepasti itu telah datang dan sepasti itu akan datang,” ujarnya.

Presiden Dallin H. Oaks, Presiden Kuorum Dua Belas Rasul, memimpin sesi Konferensi Umum Tengah Tahunan ke-195 Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dari Pusat Konferensi di Taman Bait Suci di Salt Lake City, Utah, 5 September 2025. Dia mencatat banyak ekspresi kasih yang diterima setelah wafatnya Presiden Russell M. Nelson. “Terima kasih atas perhatian tulus dan doa Anda,” ujarnya.

Melalui pendamaian yang “agung,” Yesus Kristus memperkuat kita di saat pencobaan, Penatua Henry B. Eyring dari Kuorum Dua Belas Rasul bersaksi, pembicara terakhir sesi tersebut.

“Dia mengetahui cara menolong kita karena Dia telah merasakan semua tantangan yang akan pernah kita rasakan dalam kefanaan,” ujarnya.

“Tuhan menguji kita … untuk memperkuat kita. Pengujian itu tidak datang di momen-momen dengan kemudahan dan kenyamanan. Itu datang di momen ketika merasa direnggangkan melampaui apa yang kita kira mampu kita tanggung. Tuhan mengajarkan bahwa kita harus terus bertumbuh dan jangan pernah lelah dalam upaya kita, agar kita tidak pernah menyerah, agar kita terus mencoba.

Ketika kita terus beriman kepada Yesus Kristus—bahkan ketika segalanya mungkin terasa tidak mungkin lagi bagi kita pada saat itu—kita menjadi lebih kuat secara rohani,” ujarnya.

Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul berbicara tentang pentingnya “memandang kepada Allah,” yang dikatakannya berarti bahwa “Dia bukan saja salah satu prioritas kita, itu berarti, alih-alih, bahwa Dia adalah prioritas tertinggi kita.”

Kita dapat menemukan perintah dan nasihat Allah dalam tulisan suci dan perkataan para hamba-Nya, dia ajarkan. Dan di dunia yang terjatuh “di mana setan mengamuk dan di mana semua orang tidak sempurna,” “hanyalah melalui memandang kepada Allah maka individu, keluarga, dan bahkan bangsa dapat berkembang,” katanya.

20251005_092007_CPowell_CEP_4712.jpeg
20251005_092007_CPowell_CEP_4712.jpeg
Pengunjung konferensi berkumpul sebelum sesi Minggu pagi konferensi umum.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

Penatua Ulisses Soares dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan mengenai kebajikan pengendalian diri, menggunakan Hana sebagai contoh, ibu dari nabi perjanjian lama Samuel, seorang wanita dengan iman yang “menakjubkan” dan rasa syukur. “Hana mengingatkan kita bahwa kekuatan rohani yang sejati tidaklah diekspresikan dengan reaksi impulsif atau perkataan yang congkak, melainkan dalam sikap terkendali, penuh pemikiran yang selaras dengan kebijaksanaan Tuhan,” ujarnya.

“Sewaktu kita berupaya, dengan iman dan ketekunan, untuk menjalin pengendalian diri ke dalam tindakan serta perkataan kita, saya bersaksi bahwa kita akan dikuatkan dan menambatkan kehidupan kita lebih mantap di atas landasan pasti Penebus kita.”

Sister Andrea M. Spannaus, Penasihat Kedua dalam Presidensi Umum Remaja Putri, bersaksi bahwa ada para nabi di bumi saat ini yang telah Allah panggil untuk berbicara bagi Dia.

20251004_224801_SOkubo_SO_9284.jpg
20251004_224801_SOkubo_SO_9284.jpg
Keluarga dari Jepang menyaksikan sesi pagi konferensi umum pada hari Minggu.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

“Saya berjanji kepada Anda bahwa tatkala kita mengetahui mereka adalah yang diurapi Allah, hidup kita akan menjadi lebih mudah terlepas dari tantangan-tantangan kita yang berkelanjutan, sewaktu kita bersedia mematuhi suara mereka dengan rasa percaya, iman, dan harapan,” katanya. “Mendengarkan dan mematuhi suara nabi adalah krusial untuk terus berpegang pada setiap hal yang baik sampai Kedatangan Kedua Juruselamat kita.”

Penatua James E. Evenson, seorang Pembesar Umum Tujuh Puluh, mengajarkan bahwa pelayanan memperkenankan individu dalam segala keadaan untuk memberi pelayanan kepada sesama. “Pelayanan memiliki kuasa untuk membuka hati pada Injil dan memperkenankan kita semua memberikan seluruh jiwa kita kepada Kristus. Itu mengubah hati kita untuk menjadi lebih seperti Dia, dan dalam prosesnya, kita mengangkat orang lain,” ujarnya

Penatua Peter M. Johnson, seorang Pembesar Umum Tujuh Puluh, mengajarkan bahwa “memberikan pelayanan dengan cara Juruselamat mencakup keibaan, kebaikan, kesabaran, kasih tanpa menghakimi.”

Dia mengimbau para pendengar untuk memberi pelayanan kepada individu dengan cara yang menuntun ke bait suci, rumah Tuhan, “bahkan di tengah pertanyaan yang tak terjawab dan perasaan diri kita tidak penting, sendirian, putus asa, dan tidak terlihat.”

Musik disediakan oleh Paduan Suara Tabernakel di Taman Bait Suci di bawah arahan Mack Wilberg dan diiringi organis Richard Elliot dan Brian Mathias.

Penatua Chi Hong (Sam) Wong dan Penatua D. Martin Goury, kedua Pembesar Umum Tujuh Puluh ini mengucapkan doa.

Individual Talk Summaries (By speaking Order)