konferensi umum Oktober 2025

Rangkuman Ceramah dari Sesi Sabtu Malam Oktober 2025

20251004_180942_HWinterton_0623.jpg
20251004_180942_HWinterton_0623.jpg
Paduan suara yang terdiri dari para anggota di seluruh Area Utah, di bawah arahan Kelly DeHaan dan Manu Harris, dengan Linda Margetts dan Joseph Peeples pada organ, bernyanyi dalam konferensi umum sesi Sabtu malam di Pusat Konferensi di Salt Lake City, Utah, 4 Oktober 2025.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

“Penyembuhan dan pengampunan masing-masing ditemukan dalam kepenuhannya di dalam kasih pendamaian Yesus Kristus.,” ujar Penatua Neil L. Andersen di akhir sesi Sabtu malam dari konferensi umum 2025 Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir 4 Oktober 2025.

Anggota Kuorum Dua Belas Rasul itu bersaksi bahwa bagi mereka yang sungguh mengasihi Juruselamat, penyembuhan-Nya merupakan “karunia ilahi.”

“Jika Anda telah berbuat dosa serius dan sedang dalam proses atau memiliki hasrat untuk sepenuhnya bertobat dan merasakan sukacita yang tidak terucapkan dari pengampunan, mohon ketahuilah mukjizat ini menanti Anda,” tuturnya. “Juruselamat terus memanggil, ‘Marilah kepada-Ku.’”

Penatua Quentin L. Cook dari Kuorum Dua Belas Rasul memimpin sesi tersebut dari Pusat Konferensi di Salt Lake City, Utah. Dia menanggapi kepergian Presiden Russell M. Nelson dan bersyukur atas teladan serta pengabdiannya yang setia.

Penatua Patrick Kearon dari Kuorum Dua Belas Rasul mengatakan titik mulai dan awal yang baru ada di pusat rencana Allah bagi anak-anak-Nya serta misi Yesus Kristus dan Injil.

“Awal baru adalah untuk lebih dari sekadar dosa dan kesalahan kita,” ujarnya. “Melalui kemurahan hati dan kasih karunia Juruselamat, kita dapat memulai dari awal yang mendorong perubahan dalam pola pikir lama, kebiasaan buruk, watak pemarah, perilaku negatif, perasaan tak berdaya, dan tendensi untuk menyalahkan orang lain serta menghindari tanggung jawab pribadi.”

Penatua Kearon mengimbau mereka yang berulang kali bergumul dengan dosa yang sama atau kemunduran untuk “terus berupaya,” mencari bantuan orang lain, dan “percaya pada awal baru yang ada bagi Anda setiap kali Anda berpaling kembali kepada Bapa Anda dalam ketulusan hati.”

20251004_182808_HWinterton_1498.jpg
20251004_182808_HWinterton_1498.jpg
Sister J. Anette Dennis, Penasihat Pertama dalam Presidensi Umum Lembaga Pertolongan, berbicara dalam konferensi umum sesi Sabtu malam.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

Berbagi kisah Orville Rogers yang berusia 100 tahun, yang selesai paling akhir di lima lomba kejuaraan atletik bagi para senior namun masih mencetak lima rekor dunia, Sister J. Anette Dennis mendorong para pendengar untuk tidak saling menghakimi (dan diri sendiri) melainkan untuk saling menyoraki.

“Hanya Tuhan yang mengetahui sepenuhnya tingkat sesungguhnya dari kesulitan yang kita masing-masing hadapi dalam menjalani pertandingan kehidupan kita — beban, tantangan, dan rintangan yang kita hadapi yang sering kali tidak dapat dilihat oleh orang lain,” kata Penasihat Pertama dalam Presidensi Umum Lembaga Pertolongan.

Kepada mereka yang merasa mereka tertinggal di belakang, dia berkata, “Hanya Juruselamat yang sepenuhnya dapat menghakimi di mana Anda seharusnya berada pada titik ini, dan Dia penuh keibaan dan adil.”

20251004_170113_CBell_CMB_4716.JPG
20251004_170113_CBell_CMB_4716.JPG
Pengunjung dekat Bait Suci Salt Lake di Taman Bait Suci sebelum sesi konferensi umum Sabtu malam.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

Penatua Steven C. Barlow, seorang Pembesar Umum Tujuh Puluh, mengajar tentang merasakan kasih Allah dengan memperlihatkan kasih bagi Allah. Saling melayani adalah cara “yang tepat” untuk kita memperlihatkan kasih kita bagi Allah. “Kita memperlihatkan kasih kita bagi Bapa Surgawi ketika kita melayani, mendengarkan, mengasihi, mengangkat, atau memberikan pelayanan kepada anak-anak-Nya. Pelayanan itu dapat sesederhana sungguh melihat diri orang lain, tanpa menghakimi,” katanya.

Penatua William K. Jackson, seorang Pembesar Umum Tujuh Puluh, mengajarkan pentingnya mencermati dan memberikan pelayanan kepada sesama, yang dia sebut asas “penghitungan dan pencatatan.”

“Bagi Allah, yang menciptakan alam semesta dan menguasai semuanya, pekerjaan ini (pekerjaan dan kemuliaan-Nya) bersifat sangat pribadi,” kata dia. “Begitulah seharusnya dengan kita masing-masing, sebagai alat dalam tangan-Nya dalam pekerjaan-Nya yang menakjubkan akan keselamatan dan permuliaan. Mukjizat dalam kehidupan orang-orang nyata akan terjadi.”

Musik untuk sesi ini disediakan oleh paduan suara yang terdiri dari para anggota dari seluruh Area Utah, di bawah arahan Kelly DeHaan dan Manu Harris, dengan Linda Margetts dan Joseph Peeples pada organ. Penatua Jörg Klebingat dan Penatua I. Raymond Egbo, keduanya Pembesar Umum Tujuh Puluh, mengucapkan doa.

Individual Talk Summaries (By Speaking Order)