Rilis Berita

Nabi Mengakhiri Pelayanan ke Asia Tenggara di Indonesia

Para Orang Suci Zaman Akhir diminta untuk mempersiapkan diri untuk sebuah bait suci

                                   

“Ini adalah perayaan ke-50 Gereja di Indonesia,” tutur Presiden Russell M. Nelson dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir sewaktu mengakhiri pelayanan Asia Tenggara seminggu penuh pada hari Kamis di Jakarta.

“Perkenankan saya menyatakan, mewakili kepemimpinan Gereja, rasa syukur sepenuh hati kami untuk kesetiaan dari para anggota Gereja di Indonesia,” tutur Presiden Nelson.

Nabi berceramah kepada para Orang Suci Zaman Akhir yang berkumpul di Jakarta untuk sebuah kebaktian di Hotel Ritz-Carlton. Kebaktian itu disiarkan kepada semua jemaat di negara tersebut.

 

Dia memuji para Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia karena membaktikan 5.000 jam pelayanan masyarakat, yang mencakup upaya untuk memberi makan kepada yang lapar, proyek untuk membersihkan dan mempercantik fasilitas umum, bekerja untuk mengumpulkan alat-alat kesehatan, dan donor darah.

Indonesia adalah perhentian keempat dan terakhir dalam pelayanannya, yang juga termasuk pertemuan dengan para pemimpin pemerintahan dan anggota di Vietnam, Kamboja, dan Singapura. Istrinya, Wendy, serta Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul dan istrinya, Katherine, menyertai Presiden Nelson dalam perjalanan ini.

                                          

Saat ini terdapat sekitar 7.500 Orang Suci Zaman Akhir di 24 jemaat di Indonesia. Negara ini memiliki satu misi.

Presiden Nelson menasihati para anggota untuk mendekat kepada Tuhan dan mengikuti ajaran-ajaran-Nya.

“Mungkin beberapa dari Anda bertanya-tanya apakah Presiden Nelson akan mengatakan sesuatu mengenai bait suci di Indonesia,” dia berkata. “Anda akan menentukan kapan itu terjadi.”

Nabi menjelaskan bahwa akan diperlukan cukup anggota untuk mengurus dan mengoperasikan sebuah bait suci. Dia juga mengimbau jemaat untuk mengerjakan sejarah keluarga mereka.

“Diperlukan waktu yang lama untuk membangun sebuah bait suci,” Presiden Nelson menjelaskan.

                                        

“Yesus Kristus menjadikannya sangat jelas bahwa Dia tidak menyukai amarah,” tutur Sister Nelson, yang membahas pentingnya menghindari pertikaian. “Dengan mengantisipasi suatu interaksi dengan persiapan sebelumnya, kita dapat belajar bagaimana menanggapi dengan kasih alih-alih amarah, bahkan ketika terprovokasi. Kita dapat berdoa pada saat itu juga agar diberi kesabaran atau belas kasihan lebih bagi seseorang yang menyerang dalam amarah.”

Dia melanjutkan, “Tulisan suci penuh dengan contoh yang mengilhami [tentang mereka] yang serius mengenai menjalankan ajaran Juruselamat tentang tidak ada pertentangan.”

“Kehadiran Presiden Nelson di sini malam ini adalah sebuah kesaksian bahwa Tuhan mengingat Anda,” tutur Penatua Christofferson. “Tuhan peduli terhadap Anda dan mengasihi Anda. Anda tidak dilupakan oleh para pemimpin Gereja. Anda tidak dilupakan oleh Tuhan. Kami tahu Anda berdoa bagi kami dan kami berdoa bagi Anda.”

                       

Rasul berbicara mengenai pentingnya memusatkan kehidupan kita pada Yesus Kristus. “Anda tidak akan memiliki waktu untuk dosa. Anda mungkin tidak memiliki waktu untuk semua hal baik yang ingin Anda lakukan, namun Anda akan memiliki waktu untuk apa yang paling penting—Yesus Kristus dan kehidupan kekal.”

“Dunia akan memperhatikan jika kita hidup dengan ajaran yang kita junjung tinggi,” tutur Sister Christofferson. “Kita harus menjadi umat yang berkarakter, umat yang dapat Tuhan percayai.”

Gereja saat ini memiliki 166 bait suci di seluruh dunia, dan lebih banyak lagi telah diumumkan atau dalam pembangunan. Di awal minggu ini, Presiden Nelson merilis sketsa artistik dari bait suci baru di Kamboja.

Presiden Nelson menjadi presiden ke-17 Gereja pada Januari 2018. Sejak saat itu, dia telah bepergian ke seluruh Amerika Utara dan ke Afrika, Asia, Eropa, Pasifik, serta Amerika Selatan untuk melayani para Orang Suci Zaman Akhir dan bertemu dengan para pemimpin pemerintahan, bisnis, serta agama.

                                     

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.