“Sementara pekerjaan bait suci dan sejarah keluarga memiliki kuasa untuk memberkati mereka yang berada di balik tabir, itu juga memiliki kuasa yang setara untuk memberkati mereka yang masih hidup. Hal ini memurnikan mereka yang terlibat di dalamnya. Mereka benar-benar membantu permuliaan keluarga mereka.” Russell M. Nelson
Di Indonesia, pencarian sejarah keluarga memiliki tantangan tersendiri. Tidak terdapat banyak catatan silsilah dan sejarah keluarga yang telah dicatat dan disimpan di negara yang sangat besar dan beragam ini. Bagi kebanyakan orang di Indonesia, nama mereka biasanya hanya terdiri dari satu nama dan mereka tidak memiliki nama keluarga untuk membantu menghubungkan mereka dengan keluarga besar dan generasi sebelumnya. Beberapa anggota menemukan bahwa bahkan jika ada garis keturunan yang tercatat, itu mungkin hanya berisi garis keturunan dari laki-laki (ayah) saja.
Segala Sesuatu Mungkin
Dari mana untuk memulai? Berbicara dengan anggota keluarga Anda yang masih hidup untuk mengumpulkan informasi dan cerita tentang leluhur Anda, adalah titik awal yang baik. Tuliskan informasi ini dan kemudian masukkan ke Family Search. Anda tidak perlu memiliki serangkaian fakta lengkap untuk mulai menyusun silsilah keluarga Anda. Sister Draper, bersama suaminya, Elder Draper, melayani sebagai misionaris sejarah keluarga penuh waktu di Indonesia, berkata, “Anda bisa memulai dengan informasi yang kurang lengkap, seperti menggunakan perkiraan tanggal lahir atau menuliskan tempat kematian atau pernikahan dengan nama daerah yang tidak terperinci. Misalnya, ‘Indonesia’, dengan sendirinya, adalah tempat kelahiran yang sah dalam Family Search. Jika Anda menemukan informasi baru yang lebih terperinci pada masa mendatang, Anda dapat dengan mudah memperbaruinya pada Family Search.”
Gereja menyediakan banyak sumber untuk membantu penelitian sejarah keluarga. FamilySearch.org adalah situs Gereja yang menawarkan banyak panduan dan informasi untuk melakukan pekerjaan sejarah keluarga. Selain itu, konsultan sejarah keluarga dipanggil di setiap lingkungan atau cabang untuk membantu anggota. Misionaris sejarah keluarga juga dapat membantu para anggota serta teman untuk mengerjakan sejarah keluarga mereka.
Ambil Langkah Pertama
Teguh Siswanto, Presiden Kuorum Penatua Lingkungan ke-1 Solo, baru-baru ini menjadi bersemangat dalam mengerjakan sejarah keluarga. Ketika Elder dan Sister Draper memulai pelayanannya di Solo, mereka bertemu dengan para anggota dan menjelaskan bahwa saat ini seluruh pekerjaan sejarah keluarga dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi ponsel. Brother Siswanto berkata, “Saya mengunduh aplikasi FamilySearch Tree dan ternyata itu menyenangkan bagi saya sehingga saya ingin menuliskan sebanyak mungkin nama yang bisa saya dapatkan.”
Brother Siswanto melanjutkan, “Di Indonesia, kebanyakan orang tidak memiliki family name sehingga itu menyulitkan tetapi Elder Draper mengajarkan kepada kami, saat pertemuan kuorum, bahwa kita tidak harus mencari nama nenek moyang kita saja tetapi juga kerabat lain di sekitar kita. Kita dapat memasukkan informasi untuk bibi, paman, sepupu, bahkan saudara kita. Itu yang membuat saya bersemangat dan ingin memulai untuk mengerjakan silsilah keluarga saya. Saya belum membuat kemajuan besar tetapi saya telah belajar bahwa saya bisa melakukannya.” Ketika ditanya mengenai kata-kata penyemangat apa yang dimiliki oleh Brother Siswanto untuk anggota lain yang baru mengenal sejarah keluarga, dia menjawab, “Saya ingin mereka memulai langkah awal dalam mengerjakan sejarah keluarga mereka. Unduhlah aplikasi FamilySearch Tree dan mulailah dengan memasukkan nama Anda sendiri dan keluarga dekat Anda. Saya yakin ketika Anda mengambil langkah pertama, dimulai dari diri Anda sendiri, Anda akan menjadi tertarik untuk melakukan lebih banyak lagi.”
Menemukan Nama KeluargaSelama bertahun-tahun, ayah dari Didiet Nugraha, yang merupakan anggota Gereja generasi kedua, mengumpulkan sejarah lisan dari anggota keluarganya yang lebih tua dan mendapatkan sebuah buku silsilah keluarga darinya. Brother Nugraha merasa terilhami bahwa masih terdapat banyak hal lagi yang bisa dilakukan bagi silsilah keluarganya.
Sebelum adanya pandemi COVID-19, pasangan misionaris sejarah keluarga yang melayani di Indonesia telah mendapatkan banyak nama dan generasi dari keraton Solo dan Yogyakarta. Nama-nama itu telah dimasukkan ke dalam database Family Search.
Setelah Brother Nugraha membaca buku silsilah keluarganya, ia menemukan bahwa leluhurnya terhubung dengan silsilah keraton Solo. Ketika ia memasukkan nama keluarganya ke dalam Family Search, ia menemukan lebih banyak nama yang sudah tercatat pada Family Search. Sekarang silsilah keluarganya sangat luas, dengan garis keturunan yang terdokumentasi sebanyak lebih dari 15 generasi. Tentu saja, mengumpulkan informasi ini mengarah pada tujuan utama silsilah, yaitu untuk mengikatkan keluarga kita bersama melalui perjanjian di bait suci dan mengumpulkan mereka yang berada di balik tabir.
Menyimpan KenanganCara lain untuk mendokumentasikan dan melengkapi sejarah keluarga Anda adalah dengan menambahkan kenangan seperti gambar, berita kematian, dan cerita. Aplikasi FamilySearch Tree memungkinkan Anda untuk melampirkan memori ke anggota tertentu dari keluarga Anda. Baik Brother Nugraha, maupun Brother Siswanto telah menambahkan kenangan dalam sejarah keluarga mereka. Melibatkan anak-anak dan kerabat dalam kegiatan ini sungguh menyenangkan dan bermanfaat, serta akan menguatkan ikatan keluarga dan penghargaan kepada nenek moyang.
Pada contoh di atas, Brother Siswanto telah menambahkan foto (gambar sebelah kiri) sebagai kenangan untuk keluarganya dan menggunakan potongan kecil wajahnya (gambar sebelah kanan) dari gambar yang sama untuk dipasang sebagai potretnya di Family Search. Gambar dan cerita dapat ditambahkan dan diperbarui setiap saat.
Presiden Nelson telah mendorong kita dengan kata-kata ini, “Kapan pun Anda melakukan apa pun yang membantu seseorang—di kedua sisi tabir—mengambil langkah untuk membuat perjanjian dengan Allah dan menerima tata cara pembaptisan dan bait suci yang penting bagi mereka, Anda membantu mengumpulkan Israel. Sesederhana itu”.