konferensi umum Oktober 2025

Rangkuman Ceramah dari Sesi Sabtu Pagi Oktober 2025

20251004_101125_LNilsson_LES12143.JPG
20251004_101125_LNilsson_LES12143.JPG
Presiden Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul memberi ceramah pertama dalam sesi Sabtu pagi konferensi umum di Pusat Konferensi di Salt Lake City, Utah, 4 Oktober 2025.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

Presiden Dallin H. Oaks membuka sesi Sabtu pagi konferensi umum Oktober 2025 Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dengan penghormatan singkat kepada Presiden Russell M. Nelson, yang wafat pada tanggal 27 September.

“Saya mengasihi Presiden Russell M. Nelson dan telah belajar lebih banyak tentang Injil dan kepemimpinan Injil dari persahabatan dan hubungan yang telah lama saya jalin dengannya dibandingkan dari pemimpin mana pun yang pernah saya kenal secara pribadi,” Presiden Kuorum Dua Belas Rasul tuturkan pada 4 Oktober. “Dia adalah teladan kita sebagai pelayan dan pengikut Tuhan Yesus Kristus.”

Berbicara dari Pusat Konferensi di Taman Bait Suci di Salt Lake City, Utah, Presiden Oaks menyatakan bahwa itu adalah pertama kalinya selama 75 tahun bahwa seorang presiden Gereja telah wafat beberapa hari menjelang konferensi umum.

Mencermati bagaimana Presiden Nelson memahami nilai konferensi umum, dia berkata, “Kami menghormatinya dengan mengikuti rencana jadwal konferensi yang telah disetujuinya,” menjelaskan bahwa penghormatan yang panjang bagi pemimpin terkasih tersebut akan ditunda untuk pemakaman yang dijadwalkan untuk Selasa, 7 Oktober.

Penatua Henry B. Eyring dari Kuorum Dua Belas Rasul akan memimpin sesi ini. Dia menjelaskan bagaimana, setelah kematian nabi, Presidensi Utama dibubarkan, dan dia beserta Presiden Oaks kembali ke tempat senioritas di Kuorum Dua Belas Rasul. Dia juga melakukan pendukungan kepada Pembesar Umum dan Pemimpin Umum Gereja, menyebutkan pemanggilan dua Tujuh Puluh Area yang dipanggil dalam sesi kepemimpinan pada Kamis, 2 Oktober.

20251004_100313_LNilsson_LES12065.JPG
20251004_100313_LNilsson_LES12065.JPG
Anggota Kuorum Dua Belas Rasul duduk sebelum sesi konferensi umum sesi Sabtu pagi.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

Mereka yang menempatkan pengharapan dan iman mereka kepada Kristus diberkati dengan akses terhadap kekuatan, kuasa, dan kelimpahan kasih karunia-Nya, Penatua Dieter F. Uchtdorf dari Kuorum Dua Belas Rasul ajarkan, sebagai pembicara terakhir sesi tersebut.

“Iman kepada Yesus Kristus adalah sebuah karunia, tetapi menerimanya adalah pilihan sadar yang memerlukan komitmen dengan segenap ‘daya, pikiran, dan kekuatan’ kita. Itu adalah latihan setiap hari, setiap jam,” tuturnya. “Diperlukan pemelajaran yang terus-menerus dan komitmen yang teguh. Iman kita, yaitu kesetiaan kita kepada Juruselamat, menjadi semakin kuat ketika diuji dengan perlawanan yang kita hadapi di dunia fana ini. Itu bertahan karena kita terus merawatnya, kita terus secara aktif menerapkannya, dan kita tidak pernah menyerah.”

“Membawa damai adalah atribut seperti Kristus,”Penatua Gary E. Stevenson dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan. Membawa damai dimulai pertama-tama di dalam hati, kemudian di rumah dan keluarga, dan pada akhirnya menyebar ke lingkungan tetangga dan komunitas.

“Membawa damai membutuhkan keberanian dan kompromi tetapi tidak membutuhkan mengurbankan asas,” katanya. “Membawa damai adalah memimpin dengan hati yang terbuka, bukan pikiran yang tertutup. Itu adalah menghampiri satu sama lain dengan tangan terulur, bukan dengan kepalan tangan .… Itu diajarkan oleh Yesus Kristus sendiri, baik kepada mereka yang ada di Alkitab maupun Kitab Mormon. Membawa damai telah diajarkan oleh para nabi modern sejak awal masa Pemulihan hingga saat ini.”

20251004_104346_HWinterton_1207.jpg
20251004_104346_HWinterton_1207.jpg
Sister Tracy Y. Browning, Penasihat Kedua dalam Presidensi Umum Pratama, berbicara di sesi Sabtu pagi.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

Sister Tracy Y. Browning, Penasihat Kedua dalam Presidensi Umum Pratama, berbicara mengenai kuasa musik dalam mengajari anak-anak tentang Injil Yesus Kristus.

Lagu Pratama mengajarkan tentang kehidupan dan pemberian pelayanan-Nya, juga atribut-atribut-Nya, seperti iman, pengharapan, dan kasih amal. “Dan lagu-lagu paling sakral bersaksi tentang Pendamaian-Nya yang tak terbatas dan kasih yang mengalir dari tindakan penyelamatan itu,” ujarnya.

“Lagu-lagu ini memiliki kekuatan untuk tetap melekat kepada anak-anak seumur hidup, menjadi bagian dari kemuridan mereka serta cara alami dan normal bagi mereka untuk bersaksi tentang Juruselamat.”

Penatua Ronald M. Barcellos, seorang Pembesar Umum Tujuh Puluh, mengimbau para pendengar untuk memalingkan hati mereka kepada Allah.

“Juruselamat mengajarkan bahwa jika hati kita sepenuhnya tertuju kepada-Nya, karena kurban pendamaian-Nya, kita dapat diberkati dengan kekuatan dan karunia rohani yang kita butuhkan untuk mengatasi tantangan fana kita, menahan godaan, menerima arahan dan pemahaman, serta merasakan sukacita dan kedamaian dalam kehidupan kita,” katanya.

Penatua Brik V. Eyre, seorang Pembesar Umum Tujuh Puluh, berkata bahwa meningkatkan bagaimana kita berkomunikasi dengan Allah dapat membantu kita “merasa bahkan lebih mendalam bahwa kita adalah anak-anak-Nya.”

20251004_110249_HWinterton_1794.jpg
20251004_110249_HWinterton_1794.jpg
Mereka yang hadir di Pusat Konferensi di Salt Lake City, Utah, menyanyikan nyanyian pujian saat sesi Sabtu pagi.2025 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

“Ketika kita dihadapkan pada tantangan kefanaan, atau ketika kita merasa ada yang mencoba melabeli kita berdasarkan kelemahan kita, kita perlu tetap teguh dalam pengetahuan tentang siapa kita sesungguhnya,” katanya. “Kita harus mengupayakan validasi secara vertikal, bukan horizontal, dan saat kita melakukannya, kita pun dapat dengan berani menyatakan, ‘Saya adalah anak Allah.’”

Berbicara mengenai direkonsiliasi dengan Allah, Penatua Kelly R. Johnson,seorang Pembesar Umum Area, bertutur, “Rekonsiliasi tidak hanya memberikan kelegaan dari rasa bersalah, tetapi juga kedamaian di dalam diri kita sendiri dan dengan orang lain. Itu menyembuhkan hubungan, melembutkan hati, dan memperkuat kemuridan kita, membawa keyakinan yang lebih besar di hadapan Allah.”

Musik disajikan oleh Paduan Suara Tabernakel di Taman Bait Suci, di bawah arahan Mack Wilberg and Ryan Murphy, dan diiringi organis Brian Mathias dan Andrew Unsworth. Penatua Karl D. Hirst dan Penatua Aroldo B. Cavalcante, keduanya Pembesar Umum Tujuh Puluh, mengucapkan doa.

Individual Talk Summaries (By Speaking Order)