Presidensi Utama Menyediakan Petunjuk untuk Kembali dengan Aman ke Pertemuan dan Kegiatan Gereja

Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir telah mewenangkan kembalinya secara bertahap beberapa acara peribadatan dan kegiatan mingguan keagamaan. Sebuah pemberitahuan dikirimkan pada 19 Mei kepada para pemimpin umum dan setempat di seluruh dunia yang menyatakan bahwa ini hanya dapat dilakukan ketika peraturan pemerintah setempat mengizinkan dan setelah Presidensi Area menyediakan bimbingan tambahan kepada para pemimpin Gereja setempat.

Pendekatan dua tahap akan digunakan, selalu mengikuti peraturan pemerintah untuk memastikan kesehatan dan keamanan dari semua yang terlibat. Contoh di bawah dapat disesuaikan oleh Presidensi Area sesuai kondisi setempat dan sebagaimana disetujui oleh kontak mereka di Kuorum Dua Belas Rasul dan Presidensi Tujuh Puluh. Presiden pasak, berkonsultasi dengan uskup, akan menentukan waktu yang spesifik untuk melanjutkan kembali pertemuan dan kegiatan.

Acara Peribadatan Hari Sabat: Tahap 1

Pertemuan yang dipersingkat di gedung pertemuan dengan jumlah hadirin hingga 99 orang, mengikuti peraturan pemerintah setempat

Pertemuan dan Kegiatan Lain (termasuk pernikahan dan pemakaman): Tahap 1

Pertemuan yang dipersingkat, mengikut peraturan pemerintah setempat atau mungkin diadakan dari jarak jauh menggunakan teknologi

Acara Peribadatan Hari Sabat: Tahap 2

Pertemuan di gedung pertemuan dengan jumlah hadirin 100 orang atau lebih, mengikuti peraturan pemerintah setempat

Pertemuan dan Kegiatan Lain: Tahap 2

Pertemuan di gedung pertemuan dapat diadakan mengikuti peraturan pemerintah setempat.

“Kami bersyukur atas iman para anggota sewaktu mereka telah beribadat di rumah dan bersyukur atas berkat-berkat yang akan datang sewaktu kita berkumpul untuk peribadatan dan kegiatan,” tutur Presidensi Utama.

Petunjuk Umum

Para pemimpin Gereja diperintahkan untuk memeriksa surat Presidensi Utama tertanggal 16 April 2020, “Asas-Asas Administratif pada Masa-Masa yang Menantang” dan dua lampirannya (lihat di sini dan di sini). Mereka juga diminta untuk mempertimbangkan asas-asas dan petunjuk tambahan untuk terus mencegah penyebaran COVID-19.

• Gunakan kehati-hatian besar dalam melindungi kesehatan dan keamanan anggota. Berikan perhatian khusus kepada anggota yang kesehatan atau usianya membuat mereka berisiko tinggi.
• Nasihati individu yang merasa kurang sehat, atau yang telah diminta untuk melakukan karantina mandiri, atau yang menunjukkan gejala-gejala berikut, agar mereka hendaknya tidak menghadiri pertemuan: demam, batuk, sesak napas, sakit kepala, pilek, atau sakit tenggorokan.
• Patuhi pembatasan sosial, cuci tangan, dan praktik lainnya yang diuraikan dalam “Preventative Measures for Members.”
• Ikuti peraturan pemerintah di setiap lokasi mengenai pengumpulan publik, termasuk besarnya, frekuensi, dan durasi pertemuan. Mohon terapkan peraturan pemerintah.
• Silakan kembali ke praktik reguler secara perlahan, terus berfungsi dari jarak jauh menggunakan teknologi sementara memulai pertemuan langsung dalam pendekatan bertahap seperti yang diuraikan di bawah. Prioritas untuk pengumpulan langsung hendaknya diberikan kepada pertemuan di mana tata cara dilaksanakan, seperti pertemuan pembaptisan dan sakramen.

Pemberitahuan kepada para pemimpin menyediakan bimbingan tambahan mengenai pembatasan sosial, apa yang harus dilakukan ketika lebih banyak anggota Gereja ingin menghadiri sebuah pertemuan, bagaimana menangani banyak jemaat di sebuah gedung pertemuan, prosedur sanitasi yang tepat, pelaksanaan sakramen yang aman, serta lebih banyak lagi. Bacalah detail ini dalam pemberitahuan selengkapnya.