Rilis Berita

Presiden Oaks Berbicara tentang Paradoks Kasih dan Hukum

Keseimbangan yang tepat antara keduanya dapat menolong kita “melampaui semua batasan bangsa, keyakinan, dan warna”

Bagaimana Orang-Orang Suci Zaman Akhir menyeimbangkan tuntutan yang saling bertentangan antara kasih dan hukum, dengan mematuhi hukum Injil dalam kehidupan pribadi mereka sendiri dan secara bersamaan menunjukkan kasih bagi mereka yang belum mengenal Injil?

“Untuk menyeimbangkan komitmen kita pada kasih dan hukum, kita harus terus menunjukkan kasih bahkan sewaktu kita terus menghormati dan mematuhi perintah-perintah, kata Presiden Dallin H. Oaks dari Presidensi Utama Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di suatu kebaktian di Brigham Young University–Idaho. “Kita harus berupaya untuk menjaga hubungan berharga dan pada saat bersamaan tidak mengompromikan tanggung jawab kita untuk mematuhi dan mendukung hukum Injil. Orang tua hendaknya mematuhi perintah Injil dalam mengajarkan anak-anak mereka ‘berjalan dengan lurus di hadapan Tuhan’ (Ajaran dan Perjanjian 68:28) serta mengajar mereka untuk terus mengasihi orang-orang yang belum menjalankan ajaran ini.”  

 

Berbicara kepada sekitar 15.000 mahasiswa di BYU–Idaho Center, Presiden Oaks mengulas banyak poin yang ia bagikan di sebuah ceramah konferensi umum tahun 2009 yang berjudul “Love and Law.” Ia mengimbau mahasiswa (kebanyakan dari mereka terlalu muda untuk mengingat kembali ceramah tahun 2009 itu) untuk tidak memutuskan hubungan keluarga atau menghindari kontak dengan mereka yang menjalani hidup secara berbeda dari mereka.

“Kita tidak hanya harus mematuhi perintah-perintah tetapi juga harus menjadi teladan kesopanan di dalam lingkaran keluarga dan pertemanan kita sendiri dan di luar lingkaran itu,” kata Presiden Oaks. “Kita hendaknya menjangkau dan mengenali kebaikan yang ada pada semua orang. … Sebagai pengikut Kristus, kita hendaknya berupaya untuk hidup secara damai dan penuh kasih dengan anak-anak Allah yang tidak berbagi nilai-nilai dan mengemban perjanjian yang sama yang telah kita miliki. Dalam suatu pemerintahan yang demokratis, kita hendaknya mengupayakan ‘keadilan bagi semua’. Demikianlah cara kita mengikuti ajaran untuk berada di dunia tetapi bukan dari dunia.”

Karena keseimbangan ini akan tampak sedikit berbeda bagi setiap orang, Presiden Oaks menyampaikan bahwa ilham pribadi adalah keniscayaan - terutama bagi orang tua. “Prinsip terbaik adalah untuk mengupayakan ilham dari Tuhan,” ia berkata. “Tidak ada bagian dari tindakan sebagai orang tua yang lebih membutuhkan bimbingan surgawi atau lebih cenderung menerima itu daripada keputusan orang tua dalam membesarkan anak-anak dan mengelola keluarga mereka. Ini adalah pekerjaan kekekalan.”

Presiden Oaks mengingatkan mahasiswa bahwa semua pria dan wanita adalah saudara-saudari rohani yang diciptakan oleh Allah. Ia mengatakan bahwa pemahaman yang tepat tentang hubungan kita dengan Allah dapat menolong kita meningkatkan hubungan kita dengan satu sama lain dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik.

“Gagasan yang sangat menguatkan!” kata Presiden Oaks. “Tidaklah mengherankan Putra Tunggal Allah memerintahkan kita untuk saling mengasihi. Seandainya kita mau melakukannya! Dunia akan menjadi sangat berbeda apabila kasih persaudaraan dan pertolongan tanpa pamrih dapat melampaui segala batasan bangsa, keyakinan, dan warna. Kasih itu tidak hanya akan menghapus semua perbedaan opini dan tindakan, tetapi juga akan mendorong setiap dari kita untuk memfokuskan pertentangan kita pada tindakan yang tidak tepat alih-alih pada pelakunya. Dengan melakukan hal ini, kita dapat mengikuti teladan Yesus Kristus untuk mengasihi semua orang seraya mengajarkan dan menegakkan perintah-perintah Allah”.

Baca transkrip lengkap ceramah Presiden Oaks di BYU–Idaho.

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.