XT5S2110.JPG
Rilis Berita

Presiden Johnson Berinteraksi dengan Para Pemimpin Keagamaan dan Pemerintahan di Indonesia

Presiden Umum Lembaga Pertolongan memberikan pelayanan di empat negara di Asia

Presiden Umum Lembaga Pertolongan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menghabiskan empat hari di Indonesia (23–27 Mei 2025) membangun hubungan dengan para pemimpin keagamaan dan pemerintahan serta memberikan pelayanan kepada para anggota Gereja.

Presiden Camille N. Johnson dan suaminya, Doug, mengunjungi Dr. H. Nasaruddin Umar, Menteri Agama dan Imam Besar Masjid Istiqlal di Jakarta (23 Mei); Anggia Ermarini dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (26 Mei); dan Adhy Karyono, sekretaris daerah provinsi Jawa Timur (27 Mei).

Dalam kunjungannya bersama anggota DPR Ermarini pada hari Senin, Presiden Johnson menyampaikan pekerjaan yang dilakukan Gereja untuk memberkati kehidupan wanita dan anak-anak di Indonesia.

“Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir telah memulai inisiatif global untuk meningkatkan kesejahteraan wanita dan anak-anak,” kata Presiden Johnson. “Ini mencakup perawatan ibu dan bayi baru lahir, pendidikan, dan imunisasi. Dan kemudian kami bekerja keras di bidang nutrisi — yang merupakan fokus penting bagi kami di sini di Indonesia, untuk memastikan bahwa anak-anak, khususnya mereka yang berusia di bawah 5 tahun, menerima nutrisi yang tepat sehingga mereka memiliki perkembangan otak yang sehat.”

“Dalam keyakinan saya, ibu adalah pendidik pertama di dalam keluarga,” kata Ibu Ermarini. “Jadi penting bagi kita untuk bekerja bersama para wanita demi anak-anak ini.”

Presiden Johnson berterima kasih kepada Ibu Ermarini atas persahabatan dan kebaikan, serta pekerjaannya untuk memperkuat keluarga.

“Saya tahu pengaruh Anda lebih luas daripada sekadar di sini di Indonesia,” kata Presiden Johnson. “Anda telah memainkan peran yang sangat penting.”

Pertemuan di rumah Dr. Umar pada 23 Mei juga konstruktif. Mereka membicarakan tentang hal-hal yang sama dari kedua keyakinan.

“Kita tahu bahwa kasih merupakan inti dari semua yang kita upayakan,” kata Presiden Johnson. “Saya bercerita sedikit kepadanya tentang apa yang memotivasi kita — mengasihi Allah, mengasihi sesama — dan ia berbagi sentimen serupa, bahwa kasih juga merupakan motivasi bagi komunitas Muslim.”

Imam tersebut berbicara tentang pentingnya pluralisme beragama dan kodrat ilahi semua manusia.

“Kita harus menjaga pluralisme karena dengan pluralisme kita dapat mulai menjalankan kemanusiaan,” kata Dr. Umar. “Bagi saya, hanya ada satu kemanusiaan. Ya, Anda berasal dari Amerika Serikat. Saya dari Indonesia. Anda adalah seorang wanita, saya seorang pria. Tapi bagi saya, kita sama.”

Presiden Johnson juga menemukan titik temu dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono. Mereka berbicara tentang perlunya mengatasi malanutrisi pada anak.

“Saya menunjukkan kepadanya panduan [di aplikasi Perpustakaan Injil] tentang berbagai hal seperti mengenali tanda-tanda malanutrisi dan apa yang harus dilakukan jika anak Anda mengalami malanutrisi,” kata Presiden Johnson. “Saya dapat menunjukkan kepadanya bahwa semua materi tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ia sangat senang mengetahui bahwa sumber daya tersebut tersedia baginya, dan saya mengundangnya untuk memanfaatkannya.”

Konferensi Wanita di Jakarta

Pada Sabtu, 24 Mei, Presiden Johnson berbicara di Konferensi Wanita bagi para Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Jakarta, yang merupakan salah satu dari tiga konferensi serupa yang diadakan di seluruh Indonesia. Konferensi ini mencakup proyek pelayanan di mana para peserta mengemas alat-alat kebersihan diri dan sembako, dan mengirimkannya ke lokasi terdekat untuk didistribusikan ke para korban kebakaran dan banjir.

“Saya berkesempatan istimewa untuk menatap langsung ke mata para penerima tas yang berisi bahan-bahan tersebut yang kami bagikan pada hari itu,” kata Presiden Johnson. “Mereka sangat bersyukur. Seorang wanita tua yang duduk di kursi roda berkali-kali mengatakan kepada saya dengan berlinang air matanya, ‘Tuhan memberkati Anda, Tuhan memberkati Anda.’”

Pada sore hari, Presiden Johnson berbicara dalam kebaktian yang disiarkan ke seluruh Indonesia.

“Anda adalah teladan yang luar biasa dari para murid Yesus Kristus,” kata Presiden Johnson. “Saya diberkati dengan pengaruh baik Anda kepada saya. Saya melihat bahwa Anda adalah wanita yang cerdas, Anda adalah wanita yang pemberani. Banyak dari Anda bergabung ke Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dan meninggalkan keluarga dan teman-teman Anda. Dan Anda adalah wanita yang saleh dan wanita yang beriman. Anda adalah wanita yang unik dan berbeda dalam hal-hal yang membahagiakan.”

Presiden Johnson menekankan pengaruh yang mendalam dan potensi ilahi para wanita. Dia menyoroti ajaran Presiden Russell M. Nelson bahwa wanita memiliki “pemberkahan ilahi yang memungkinkan Anda untuk benar-benar mengubah kehidupan” dengan membantu orang lain untuk menjadi lebih dekat kepada Yesus Kristus. Dia menekankan bahwa pengaruh ini “tak berakhir” dan hendaknya tidak diremehkan.

Dia lebih lanjut menguraikan ajakan dari Presiden Nelson bagi para wanita untuk mengakses kuasa Allah. Ini termasuk menjadikan tulisan suci sebagai “liahona pribadi” untuk bimbingan, menggunakan bait suci sebagai “tempat perlindungan dan kalibrasi ulang,” dan mengubah doa pribadi untuk dapat lebih memahami kehendak Tuhan. Dia bertutur bahwa dengan membuat dan mematuhi perjanjian-perjanjian, wanita memperoleh “kekuatan yang meningkatkan kapasitas,” dan karunia-karunia rohani diperkuat untuk memenuhi tanggung jawab mereka. Berkat-berkat yang dijanjikan karena menerima ajakan ini mencakup peningkatan ketajaman rohani, sukacita, kebijaksanaan, keberanian, dan merasakan kasih Bapa Surgawi dan Juruselamat.

“[Allah] memperhatikan semua anak-Nya,” tutup Presiden Johnson. “Allah memperhatikan semua orang yang berada di seluruh kepulauan di Indonesia. Allah tidak akan pernah melupakan Anda, dan Anda tidak akan pernah menghabiskan kesabaran-Nya. Saya bersaksi bahwa Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia mengutus Putra Tunggal-Nya, Juruselamat kita, untuk memenuhi Pendamaian, yang tak terbatas bagi semua orang.”

Ceramah Presiden Johnson sangat menyentuh hati banyak peserta. Beberapa peserta berbagi bagaimana pesannya meneguhkan identitas ilahi dan peran mereka di dalam Gereja dan komunitas mereka.

\Natalia Sagita dari Lingkungan Kedua Jakarta menyampaikan apresiasi atas sesi-sesi diskusi terpisah pada konferensi, yang membahas keterampilan hidup praktis, seperti nutrisi, bela diri, dan kesehatan mental. Ia juga menikmati ceramah Presiden Johnson.

“Kami belajar dari Presiden Johnson tentang peran wanita di Gereja untuk menjadi kompas moral dalam kehidupan kita sehari-hari, untuk menerima karunia pembedaan rohani dan karunia mengajar, tidak hanya bagi anggota keluarga kita, tetapi juga bagi orang-orang yang berinteraksi dengan kita dalam kehidupan sehari-hari,” kata Sagita.

Mona Gultom berbagi sukacita dan rasa syukurnya atas pelajaran dari Presiden Johnson, khususnya ajakan untuk menjadikan tulisan suci sebagai “liahona pribadi kita.” Ajaran ini khususnya menggema di dalam dirinya karena itu menguatkan bimbingan yang ia terima selama misinya di Idaho — negara bagian asal Presiden Johnson.

“Saya mengasihinya, dan saya senang menjadi anggota dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir,” ujar Gultom.

Natalia Sianturi juga mencatat pentingnya konferensi wanita pertama ini, dengan mengatakan bahwa ini membantunya memahami “potensinya sebagai putri terkasih Bapa Surgawi.”

“Sangat penting bagi kita untuk bertumbuh di dalam Gereja,” Sianturi berkata.

Signifikansi dari konferensi wanita pertama ini, dan pertumbuhan Gereja yang meluas di Indonesia, semakin dipertegas dengan pembangunan bait suci yang akan dibangun di Jakarta. Presiden Nelson mengumumkan rumah Tuhan pada saat konferensi umum Gereja pada April 2023. Bait Suci Jakarta Indonesia akan dibangun di atas lahan seluas 0,538 hektare yang berlokasi di Synthesis Square, Jalan Gatot Subroto No. 177A, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Rencana pembangunan bait suci setinggi empat lantai dengan luas sekitar 3.748,64 meter persegi.

Presiden Johnson mengajak para sister yang belum pernah ke bait suci untuk mempersiapkan diri bagi berkat-berkat peribadatan di rumah Tuhan.

“Jangan menunggu sampai bait suci didedikasikan di Jakarta,” katanya. “Bersiaplah dan pergilah sekarang agar Anda dapat belajar dan mengalami apa artinya diberkati dengan kuasa imamat.”

Pemberian pelayanan Presiden Johnson berlanjut di Thailand (29 Mei–1 Juni) dan Nepal (2–3 Juni).

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.