Pada 17 November 2025, Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul bertemu dengan Yang Mulia Hakim Mohamed Abdelsalam, Sekretaris Jenderal Muslim Council of Elders di Abu Dhabi, untuk menjajaki cara-cara mempromosikan perdamaian, hidup berdampingan, dan persaudaraan umat manusia.
| Temple Square is always beautiful in the springtime. Gardeners work to prepare the ground for General Conference. © 2012 Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. | 1 / 2 |
Merefleksikan pertemuan tersebut, Penatua Bednar menegaskan signifikansi hubungan yang semakin erat ini. "Kami sangat menghargai kesempatan untuk terlibat dengan Muslim Council of Elders,” tuturnya. "Upaya mereka untuk mempromosikan perdamaian dan hidup berdampingan sangat selaras dengan harapan kami – untuk membawa lebih banyak pemahaman dan kerja sama ke dalam dunia yang terpecah belah ini."
Perwakilan lain dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir pada pertemuan tersebut termasuk Penatua Anthony D. Perkins, Penatua Adilson de Paula Parrella, dan Penatua Roland J. Bäck, yang merupakan Presidensi Area Timur Tengah/Afrika Utara Gereja dan mengawasi upaya-upaya Gereja di seluruh wilayah tersebut.
Selama pertemuan, para pemimpin merefleksikan kebutuhan yang lebih besar untuk mempromosikan perdamaian dan pemahaman lintas tradisi keagamaan. Penatua Bednar dan Hakim Abdelsalam keduanya menyatakan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) telah menjadi negara tuan rumah yang luar biasa bagi keragaman budaya dan agama, dengan para perwakilan dari budaya-budaya ini yang tinggal, bekerja, dan beribadat di UEA.
Pertemuan tersebut juga menjajaki kemungkinan prakarsa bersama, termasuk promosi nilai-nilai keluarga, upaya kemanusiaan, dan penggunaan Akal Imitasi (AI) secara etis.
"Pertemuan di Abu Dhabi ini merupakan langkah maju menuju pemahaman yang lebih baik,” tutur Penatua Perkins. "Sebagai Gereja, kami mengupayakan cara-cara yang bermakna untuk bekerja sama dengan sahabat-sahabat Muslim kami—baik secara institusional maupun pribadi. Hendaknya tidak ada tempat bagi ujaran kebencian atau prasangka terhadap saudara-saudara Muslim kita di komunitas kita."
Penatua Parrella menyoroti bahwa Gereja telah bekerja sama dengan Hakim Abdelsalam dan perwakilan lain dari Muslim Council of Elders dalam berbagai konferensi dan acara internasional. Dia menyatakan: "Ketika kita bergandengan tangan, kita mampu menciptakan solusi yang akan melayani dan memberkati semua orang."
Pertemuan antara para pemimpin Gereja dan Muslim Council of Elders ini melanjutkan kerja sama antara kedua organisasi tersebut, yang meliputi kunjungan baru-baru ini oleh Yang Mulia Hakim Abdelsalam ke kantor pusat Gereja di Salt Lake City.
Selama kunjungannya ke Utah pada September 2025, Hakim Abdelsalam bertemu dengan Presiden Dallin H. Oaks, Penatua Bednar, dan Penatua Gerrit W. Gong, serta mengunjungi Brigham Young University untuk mempelajari lebih lanjut tentang upaya-upaya Gereja dalam bidang pendidikan dan dalam mempromosikan martabat manusia. Dia juga mempelajari tentang program kemanusiaan global Gereja dan upaya-upaya lain untuk memberkati orang-orang di seluruh dunia.
| Temple Square is always beautiful in the springtime. Gardeners work to prepare the ground for General Conference. © 2012 Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. | 1 / 2 |
The Muslim Council of Elders adalah organisasi internasional yang didirikan di Abu Dhabi. Misi majelis (council) ini adalah untuk membina perdamaian di antara komunitas Muslim dan non-Muslim serta untuk memajukan asas-asas dialog lintas agama, toleransi, dan hidup berdampingan umat manusia.
Pada tahun 2021, Gereja merilis sebuah brosur berjudul “Muslim dan Orang-Orang Suci Zaman Akhir: Kepercayaan, Nilai-Nilai, dan Gaya Hidup." Itu menyoroti kesamaan dan perbedaan antara kedua kepercayaan tersebut dan menekankan nilai-nilai inti yang sama, seperti kasih kepada Allah dan sesama.