Upacara peletakan batu pertama itu berlangsung di lokasi bait suci di 1645/6 New Phetchaburi Road, Makkasan di Distrik Ratchathewi, yang merupakan pusat dari suatu wilayah residensial dan bisnis di Bangkok.
- BKK1.jpg
- BKK2.jpg
- BKK3.jpg
- BKK4.jpg
- BKK5.jpg
- BKK6.JPG
- BKK7.jpg
- BKK8.jpg
- BKK9.jpg
- BKK10.jpg
- BKK11.jpg
- BKK12.jpg
- BKK13.jpg
- BKK14.jpg
- BKK15.jpg
1 / 2 |
“Hati saya dipenuhi rasa sukacita dan syukur berada di sini hari ini,” kata Penatua Gay. “Karena kesetiaan Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Thailand, sebuah rumah Tuhan akan segera dibangun di negara ini dan banyak orang akan berkesempatan untuk berpartisipasi dalam peribadatan bait suci bersama keluarga mereka dan mengambil bagian dari berkat-berkat kekal yang menyertainya.”
Ia didampingi oleh Penatua David F. Evans, Presiden Area Asia, yang juga menyampaikan ceramah dan memanjatkan doa pengudusan. Para pemimpin senior Gereja lainnya termasuk Penatua Peter F. Meurs dan Penatua David P. Homer, anggota Presidensi Area Asia, serta Penatua Wisit Khanakham, seorang Tujuh Puluh Area.
“Hari ini adalah hari bersejarah bagi Gereja di Thailand,” kata Penatua Evans. “Selama lebih dari 50 tahun, Orang-Orang Suci Zaman Akhir yang setia di Thailand telah menunggu dan berdoa untuk hari ini. Pembangunan dan penyelesaian akhir bait suci ini akan menjadi berkat tidak hanya bagi para anggota Gereja tetapi juga bagi semua orang yang melihat keindahan bait suci dan merasakan kedamaian yang akan ditemukan di tempat sakral ini.”
Hadir juga di upacara peletakan batu pertama ini mantan Duta Besar Thailand untuk Amerika Serikat Sakthip Krairiksh dan istrinya, M.R. (Lady) Benchapa; mantan walikota Bangkok Dr. Bhichit Rattaku; dan tamu kehormatan lainnya.
Selain bait suci, sebuah bangunan seluas 91.370 kaki persegi akan menjadi tempat bagi dua gedung pertemuan, fasilitas seminari dan institut, kantor Gereja dan perumahan. Lahan parkir bawah tanah yang cukup besar juga akan dibangun di lokasi ini.
Bait suci Orang-Orang Suci Zaman Akhir berbeda dari gedung pertemuan di mana para anggota bertemu untuk ibadah hari Minggu.
Bait suci dianggap sebagai “rumah Tuhan” di mana ajaran-ajaran Kristus diteguhkan melalui pernikahan dan tata cara lainnya yang mempersatukan keluarga untuk selamanya. Di bait suci, para anggota Gereja belajar lebih banyak tentang tujuan hidup dan memperkuat komitmen mereka untuk melayani Yesus Kristus dan orang-orang di sekitar mereka.
Sister Wipharat Uanphoklang juga menyampaikan ceramah di upacara peletakan batu pertama ini. Ia dan suaminya hidup taat seraya membesarkan tiga putra mereka di dalam Injil. Seperti banyak anggota Gereja lainnya di Thailand, mereka menanti-nantikan kesempatan untuk menerima berkat-berkat bait suci di negara mereka sendiri.
“Kami telah lama berdoa untuk sebuah bait suci di Thailand,” ujar Sister Uanphoklang. “Kami bersyukur bahwa anak-anak kami akan menerima berkat-berkat dari tata cara bait suci dan dimeteraikan ketika mereka pergi melayani misi dan menikah kelak. Bait suci mendatangkan sukacita dan harapan sewaktu kami berusaha mengajar anak-anak kami dan membantu mereka merasakan kasih Allah bagi mereka.”
Hari ini, ada lebih dari 22.000 Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Thailand, yang diorganisasi ke dalam 42 jemaat. Bait suci ini akan melayani para anggota Gereja di Thailand dan negara-negara sekitarnya.
Saat ini terdapat 201 bait suci di seluruh dunia, baik yang sedang beroperasi dan direnovasi, maupun yang baru dalam tahap diumumkan pembangunannya.
Tanggal open house akan diumumkan dan tur publik akan dilakukan setelah pembangunan Bait Suci Bangkok Thailand rampung. Tanggal pendedikasian juga akan diumumkan.