Rilis Berita

Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Hong Kong mengubah krisis virus corona menjadi kesempatan untuk kemandirian rohani dan pelayanan

Penyebaran virus corona baru berdampak pada setiap aspek kehidupan orang-orang di Hong Kong. Awal Februari, Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Hong Kong telah memutuskan untuk membatalkan semua pertemuan mereka sampai pemberitahuan lebih lanjut, sebagai pencegahan untuk membantu anggota menghindari kemungkinan mengalami infeksi silang. Sementara gangguan virus sangat besar bagi mereka yang berada di kota itu, banyak Orang Suci Zaman Akhir melihat ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan kemandirian rohani yang lebih kuat.

     

“Tahun lalu, Gereja memulai implementasi penelaahan Injil berbasis di rumah yang mendorong anggota untuk meluangkan lebih banyak waktu menelaah ajaran-ajaran Injil mereka sendiri bersama keluarga – yang merupakan persiapan yang bagus untuk masa-masa sulit seperti ini,” tutur Cora Jue, guru Sekolah Minggu Gereja di Lingkungan Causeway Bay.

Dia melanjutkan, “Meski kami tidak dapat menghadiri Gereja secara fisik, Bapa Surgawi menyediakan cara bagi kami untuk mengejar pengetahuan rohani melalui sarana lain. Lingkungan kami dapat bertemu melalui Zoom dan melakukan pembahasan Injil di WhatsApp. Tidak ada yang dapat menghentikan kita jika kita sungguh-sungguh ingin belajar.”

Meski seminari juga dibatalkan, Wayne Shek dari Presidensi Pasak Hong Kong Island, membawa keluarganya mendaki dan menciptakan pengalaman “Khotbah di Bukit” mereka sendiri.

    

“Memiliki pelajaran rohani sambil mendekatkan diri dengan alam adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi keluarga kami,” tutur istrinya, Salina. “Kami pergi pagi-pagi pada hari kerja dengan beberapa orang di sekitar. Sangat menyenangkan untuk pergi keluar. ... Di masa lalu, kami semua begitu sibuk dengan tugas kami sendiri sehingga kami tidak dapat menghabiskan banyak waktu berkualitas bersama sebagai keluarga di hari kerja/sekolah yang normal. Sisi lain dari virus corona adalah itu memberi kami kesempatan dan waktu untuk menjadi lebih dekat bersama yang sebelumnya tidak kami miliki.”

   

Manlai Hui dari Lingkungan Butterfly dan suaminya, bersama para pengiring pengantin pria dan wanita mereka, semua harus mengenakan masker pada hari pernikahan mereka. Dia mengatakan sangat stres untuk mempersiapkan pernikahan selama krisis virus corona, tetapi dia mendapatkan pencerahan ketika dia menelaah dari “Ikutlah Aku.”

“Adalah sangat mudah untuk mengeluh dan menjadi frustrasi ketika ada yang salah, tetapi tulisan suci mengajarkan kepada kita bahwa alih-alih bertanya mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang-orang baik, mungkin adalah lebih penting untuk mempelajari apa yang dilakukan orang-orang baik ketika hal buruk terjadi,” dia berkata. “Gol saya adalah untuk selalu mengutamakan Tuhan dan melakukan apa yang Dia ingin saya lakukan.”

Seperti Hui, banyak anggota Gereja berhasrat untuk melakukan lebih dari sekadar mengejar pertumbuhan rohani pribadi selama masa sulit ini. Mereka pergi selangkah lebih jauh dengan memanfaatkan kesempatan pelayanan untuk mengasihi dan mengurus mereka yang membutuhkan.

 

“Kami mengirimkan masker dan alkohol pembersih kepada sejumlah anggota lansia, serta anggota yang tidak kami lihat selama beberapa waktu,” ujar Derek Au dari Presidensi Pasak Gereja Kowloon West. “Mereka tersentuh oleh suplai bantuan kami yang tepat waktu dan menghargai bahwa kami masih mengingat mereka dan peduli terhadap mereka. Virus mungkin mengisolasi kami secara fisik, tetapi dalam beberapa hal, itu membuat kami lebih dekat. ”


Ketika dampak virus corona terus menyebar ke negara-negara lain, Penatua Alan Cheung, Area Tujuh Puluh Gereja di Hong Kong, memberikan saran berikut untuk menjaga iman seseorang dan memperkuat satu sama lain.

Pelayanan

  • Kirim pesan yang meneguhkan melalui WhatsApp atau platform lain untuk tetap terhubung dengan keluarga-keluarga lain. Panggilan telepon akan sangat membantu, terutama bagi mereka yang tidak menggunakan banyak teknologi.
  • Berikan perhatian ekstra kepada anggota lansia, janda, dan anggota yang mungkin kehilangan pekerjaan karena wabah virus.
  • Carilah mereka yang membutuhkan bantuan ekstra dan layani dengan sesuai.
  • Adakan pertemuan dewan reguler daring untuk membahas dan melayani keluarga-keluarga yang membutuhkan.

Penelaahan Injil di Rumah

  • Tetapkan waktu reguler untuk menelaah “Ikutlah Aku” dan lakukan kegiatan-kegiatan Sabat lain yang pantas pada hari Minggu.
  • Libatkan remaja putra dan remaja putri dalam penelaahan Injil pada hari Minggu melalui platform daring dan imbaulah mereka untuk menggunakan aplikasi Gereja yang baru “Gospel Living.”
  • Adakan diskusi kelompok kecil Injil melalui konferensi video dan undang DLM atau keluarga yang sebagian anggota untuk bergabung.
  • Gunakan halaman Facebook cabang/lingkungan untuk memasang pemikiran dan pesan yang rohani dan mengangkat.
  • Manfaatkan berbagai platform teknologi untuk melibatkan anggota dalam membahas pelajaran hari Minggu dan membagikan komentar serta pemikiran mereka.

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.