“Memberi kepada yang membutuhkan merupakan asas dalam semua agama Abraham dan semua yang lainnya juga”, Tutur Presiden Dallin H. Oaks dalam konferensi umum bulan Oktober 2022. “Sementara setiap organisasi kemanusiaan memiliki spesialisasinya sendiri, kita berbagi gol bersama untuk mengurangi penderitaan di antara anak-anak Allah. Semua ini adalah bagian dari pekerjaan Allah bagi anak-anak-Nya.”
Pemulihan air bersih di pedesaan Pasaman
Kita menggunakan air setiap hari di rumah kita untuk minum, memasak dan mencuci tanpa banyak memikirkannya. Pada tanggal 25 Februari 2022, pasokan air bersih ke ribuan rumah di pedesaan Pasaman, Sumatra Barat, tiba-tiba terganggu oleh gempa bumi yang memecahkan pipa-pipa baja yang membawa air ke rumah mereka. Sebuah proyek untuk memulihkan dan meningkatkan sistem air bersih bagi banyak korban gempa diluncurkan bersama oleh Yayasan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, Palang Merah Indonesia, dan CARE Peduli Indonesia. Sekarang proyek ini sudah 85% selesai. Pipa baja yang hancur akibat gempa diganti dengan pipa plastik modern. Pipa-pipa baru tidak hanya tahan terhadap kerusakan akibat gempa tetapi memiliki kapasitas untuk mengalirkan lebih banyak air ke masyarakat yang terkena dampak.
Sistem air mengarahkan air dari sungai dan mata air elevasi tinggi ke dalam reservoar beton seperti yang digambarkan di sini. Elder Lee, seorang misionaris kemanusiaan setempat, membahas sistem tersebut dengan Renee Picasso Manoppo dari CARE Indonesia. Reservoar ini memiliki dua kompartemen. Tujuan kompartemen pertama adalah untuk pengendapan pasir dan puing-puing. Air bersih kemudian meluap ke kompartemen kedua tempat pipa keluar terpasang. Serangkaian katup dan pipa yang lebih kecil akan dihubungkan ke pipa keluar untuk mendistribusikan air ke rumah-rumah di sekitarnya. Sistem air bersih yang disediakan oleh Gereja dan mitra akan memasok air ke 455 rumah pedesaan yang kehilangan pasokan air akibat gempa.
Setelah sistem selesai, menjadi penting untuk tetap mempertahankannya. Dalam gambar ini, Wakil Bupati, Bapak Sabar AS, berjabat tangan dengan Elder Lee. Berdiri di sampingnya adalah seorang petani lokal yang keluarganya akan menjadi salah satu dari banyak yang akan mendapat manfaat dari proyek ini. Bapak Wakil Bupati berterima kasih kepada para donor dan mengarahkan masyarakat setempat untuk membentuk dewan khusus untuk mengawasi penggunaan air dan mengumpulkan biaya dari pengguna untuk pemeliharaan.
Memberi anak sekolah harapan untuk masa depan yang lebih cerah
Banyak gedung sekolah di dekat episentrum gempa mengalami kerusakan struktural dan tidak bisa lagi digunakan untuk kelas. Tenda telah didirikan sebagai ruang kelas sementara.
SDN 23 Talamau merupakan salah satu sekolah yang seluruh anak dan keluarganya terkena dampak gempa. Sekolah, serta sebagian besar rumah siswa, rusak dan banyak yang menghadiri kelas di tenda sementara dan juga tinggal di bangunan sementara atau tenda.
Di tengah kerusakan dan kerugian yang dialami komunitas ini akibat gempa, anak-anak sekolah tampaknya bisa menerima keadaan dengan tenang. Pembagian seragam sekolah dan sepatu baru disambut dengan wajah gembira dan ungkapan terima kasih. Yayasan Gereja dan mitra memberikan bantuan seragam sekolah dan sepatu baru kepada seluruh anak SDN 23 dan beberapa sekolah lain yang terkena dampak gempa. Pemerintah daerah saat ini bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk mengalokasikan dana untuk membangun kembali gedung sekolah yang rusak.
Bapak Risnawanto, bertopi merah, adalah kepala Palang Merah setempat dan kebetulan juga menjabat sebagai Wakil Bupati Pasaman Barat. Dia berbicara kepada anak-anak dan administrator sekolah dengan kata-kata penyemangat berikut, “Kita berada di sini hari ini karena bencana yang bukan buatan kita dan sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi tetapi juga tidak dapat kita hindari. Bersama-sama kita harus berusaha untuk memperbaiki situasi. Kita harus memprioritaskan pendidikan sebagai investasi terhadap generasi muda. Pendidikan yang berkualitas akan menjamin bahwa anak-anak ini dapat memiliki masa depan yang lebih cerah bagi dirinya dan keluarganya. Pemberian seragam dan sepatu ini tentunya tidak memenuhi semua kebutuhan tetapi diharapkan dapat menguranginya.”