Tatan, yang berusia 42 tahun dan memiliki 2 anak, tinggal di desa kecil di kabupaten Garut. Setahun lalu, kakinya diamputasi karena penyakit yang mempengaruhi sirkulasi. Sejak saat itu, dia tidak bisa bekerja. Dia senang karena dengan kaki palsu ini dia dapat kembali bekerja sebagai tukang kayu. Tatan berkata, “Saya sangat berterima kasih sedalam-dalamnya kepada semua orang yang amalnya memungkinkan saya untuk menerima kaki palsu ini.”
Yayasan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (sebelumnya dikenal sebagai LDS Charities), bekerja sama dengan LSM, YPDT (Yayasan Peduli Tuna Daksa), menyediakan kaki palsu untuk kurang lebih 500 penyandang disabilitas di berbagai tempat di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Banyak orang di berbagai kota dan desa di Indonesia yang membutuhkan prostetik untuk meningkatkan kemandirian dan martabat mereka. Proyek sebelumnya menunjukkan bahwa setelah menerima kaki palsu, kebanyakan orang memiliki kehidupan yang lebih bahagia dan lebih produktif karena kemudahan bersosialisasi, bekerja, dan bersekolah.
Konstruksi prostetik yang sederhana dan praktis ini memungkinkan untuk melayani banyak orang, bahkan di lokasi terpencil.
Azhar, usia 8 tahun, kakinya diamputasi pada usia satu bulan karena infeksi. Dia tinggal di daerah perbukitan dan berjalan kaki ke sekolah sekitar 2 km setiap hari. Dia anak yang sangat aktif dan suka berlarian dan bermain sepak bola dengan teman-temannya menggunakan kruknya. Dia mengatakan bahwa dia sangat senang mendapatkan prostetik ini.
Dengan kaki barunya, Indra, yang berusia 20 tahun, berencana untuk bekerja di bidang penjualan. Indra mengalami cedera traumatis dari kecelakaan sepeda motor di mana ia kehilangan kakinya. Ketika dia pertama kali diukur untuk prostetiknya, mereka menemukan bahwa masih ada logam dari kecelakaan yang tertinggal di kakinya yang menyebabkan dia kesakitan terus-menerus. Logamnya harus diangkat dan kakinya sembuh terlebih dahulu sebelum kaki palsunya bisa dipasang. Dia telah dioperasi untuk pengangkatan logam itu dan telah sembuh total. Kehidupan Indra memang sulit. Ibunya pergi ketika dia berusia 2 tahun, dan ayahnya meninggal 10 tahun kemudian. Terlepas dari kesulitannya, Indra selalu tersenyum.
- IMG_2087.jpg
- ido.jpg
- IMG_4505.1.jpg
- IMG_4186.jpg
- 2022-06-27.jpg
- IMG_2166.jpg
- IMG_2100.jpg
- manufacture-2.jpg
1 / 2 |
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir memberikan bantuan dan mensponsori proyek kemanusiaan di berbagai negara di seluruh dunia. Proyek tersebut beroperasi tanpa memandang kebangsaan maupun agama para penerima.
Yayasan Gereja sangat aktif di Indonesia dengan kegiatan yang mencakup kaki palsu, meningkatkan ketersediaan air bersih, membangun dan meningkatkan sekolah dan sebagainya. Para misionaris kemanusiaan sedang mengevaluasi proyek-proyek terkait kesehatan dan kesejahteraan lainnya. Bantuan bencana dan kesiapsiagaan darurat juga menjadi perhatian Yayasan Gereja di Indonesia.
Visi YPTD adalah membantu orang-orang yang kehilangan anggota tubuh untuk kembali ke kehidupan yang lebih aktif dan sosial terlepas dari kemampuan mereka untuk membayar. Organisasi ini menyediakan kaki palsu secara cuma-cuma melalui sumbangan dari berbagai organisasi. Mereka mengkhususkan diri dalam menilai calon penerima, mengukur, memasang, dan memproduksi kaki dan tangan khusus. Manufaktur mereka terletak di Jakarta.