_CSS9707.JPG
Rilis Berita

Presiden Oaks Mengimbau para Dewasa Muda untuk ‘Menjadi Riang’ dalam Tantangan Mereka

Rasul berbicara tentang rencana kebahagiaan Allah, pentingnya pernikahan, kasih dan hukum Allah serta perlunya iman yang langgeng kepada Kristus

Presiden Dallin H. Oaks dari Presidensi Utama Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir mengimbau para dewasa muda di seluruh dunia untuk mempertahankan perspektif kekal sewaktu mereka mengarungi “saat-saat yang penuh tekanan” dewasa ini.


Terlepas dari tantangan yang dewasa muda tanggung, Rasul berkata, mereka dapat “menjadi riang” karena Yesus Kristus “telah mengatasi dunia” dan “kita pun bisa.”


“Ingatlah,” Presiden Oaks menambahkan, “Rencana Bapa kita adalah rencana kebahagiaan.”

Penasihat Pertama dalam Presidensi Utama tersebut ditemani oleh istrinya, Kristen, selama kebaktian, yang disiarkan secara global dari Teater Pusat Konferensi di Taman Bait Suci di Salt Lake City, Utah, pada hari Minggu, 21 Mei 2023.

“Apa pun variasi kita sendiri dalam keragaman ciptaan Bapa kita di Surga, Dia mengasihi kita semua, dan rencana kebahagiaan-Nya yang sempurna memiliki tempat bagi semua,” tutur Presiden Oaks. “Kita menunjukkan kasih kita kepada-Nya dengan mematuhi perintah-perintah-Nya, termasuk kasih bagi anak-anak-Nya.”

Presiden Oaks menyatakan kekhawatirannya mengenai tingginya jumlah orang yang tidak menikah atau memilih untuk tidak memiliki keturunan, juga meningkatnya usia pria dan wanita Orang Suci Zaman Akhir memutuskan untuk menikah. Dia mengakui peran dari kurangnya ketersediaan rumah dan meningkatnya utang mahasiswa dalam keputusan ini.

Meskipun demikian, dia mengimbau para dewasa muda untuk “maju dengan iman” karena “pernikahan adalah inti dari tujuan kehidupan fana dan apa yang mengikutinya.” Dia dan Sister Oaks mengimbau para dewasa muda untuk berkencan dan memiliki keturunan—dan mengingat teladan para Orang Suci Zaman Akhir terdahulu.

“Para pionir di masa awal kita meninggalkan rumah dan harta benda mereka untuk membawa keluarga mereka menuju keamanan rohani di pegunungan di barat,” ujarnya. “Hari ini, kami mengimbau Anda untuk tidak meninggalkan keamanan rohani dan keluarga untuk memperoleh harta duniawi.”

“Jika Anda mendapati diri Anda menyia-nyiakan waktu menunggu suatu prospek pernikahan,” Sister Oaks menambahkan bagi para wanita di antara para hadirin, “berhentilah menunggu dan mulailah mempersiapkan diri. Persiapkan diri Anda sendiri bagi kehidupan—melalui pendidikan, pengalaman, dan perencanaan. Jangan menunggu kebahagiaan disodorkan kepada Anda. Carilah kesempatan untuk pelayanan dan pemelajaran. Yang terpenting, percayalah kepada Tuhan.”

Presiden Oaks kemudian menyampaikan beberapa dari pernyataannya kepada siswa sekolah menengah atas yang hadir. Dia mengakui perjuangan lazim generasi mereka dengan kecemasan, narkoba, dan media sosial. Dia berbagi sebagian dari isi surat yang dia terima dari seorang wanita muda tentang disforia gender.
“Saya benar-benar tidak mengerti mengapa begitu banyak remaja di gereja kita tidak melihat adanya masalah dengan orang yang mengganti gender mereka setiap hari, berkencan dengan orang yang berjenis kelamin sama atau mengidentifikasi diri sebagai tidak memiliki gender,” wanita muda itu menulis. “Saya tahu kita seharusnya mengasihi semua orang dan menunjukkan rasa hormat kepada mereka, dan saya selalu melakukannya. Saya [hanya] merasa bahwa ada batas yang telah dilewati.”

Presiden Oaks menanggapi dengan menunjukkan cara Yesus menyeimbangkan kasih-Nya sementara menekankan pentingnya hukum Taurat dalam Yohanes 8 di Perjanjian Baru. Ketika para pemimpin agama pada waktu itu membawa seorang wanita kepadanya untuk diadili karena perzinaan, Yesus menanggapi, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Yesus kemudian menerapkan kuasa kasih dengan menolak untuk menghukumnya dan menegaskan hukum Taurat dengan mengatakan bahwa dia hendaknya “jangan berbuat dosa lagi.”


Presiden Oaks mendesak audiensnya untuk mengamalkan perintah mengenai hukum dan kasih "secara lebih utuh." Siapa pun yang tidak memperlakukan individu-individu yang menghadapi tantangan identitas gender dengan kasih dan penuh martabat tidaklah selaras dengan ajaran dari kedua perintah yang terbesar. Karenanya, dalam hal hukum Allah, kita perlu mengingat bahwa Allah telah menyingkapkan berulang kali bahwa Dia menciptakan pria dan wanita. Dan dalam hal kewajiban kita untuk mengasihi sesama kita, kita perlu ingat bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk mengasihi bahkan mereka yang tidak mematuhi semua perintah.


“Jika Anda, seorang anggota keluarga, atau seorang teman bergumul dengan masalah kebingungan identitas ini,” dia melanjutkan, “saya mengimbau Anda untuk menerapkan baik hukum Injil maupun kasih dan belas kasihan Juruselamat dan Penebus kita, yang akan membantu dan membimbing Anda jika Anda dengan sabar berjalan di jalan-Nya.”


Kepada mereka yang mengalami ketertarikan dengan sesama jenis, Presiden Oaks mengajarkan bahwa Allah mengasihi setiap ciptaan-Nya dan memiliki tempat bagi setiap orang dalam rencana kebahagiaan yang ilahi.


Presiden Oaks juga mengutip dari ajaran Presiden Russell M. Nelson untuk berhati-hati dengan cara kita melabeli diri sendiri.


“Tidak ada pengidentifikasi yang hendaknya memindahkan, mengganti, atau mengambil prioritas di atas tiga sebutan abadi ini: ‘anak Allah,’ ‘anak perjanjian,’ dan ‘murid Yesus Kristus,” tutur Presiden Nelson. Pengidentifikasi apa pun yang tidak kompatibel dengan ketiga sebutan dasar ini pada akhirnya akan mengecewakan Anda. Label lainnya akan mengecewakan Anda pada waktunya karena tidak memiliki kuasa untuk menuntun Anda menuju kehidupan kekal di kerajaan selestial Allah.”


Yang sungguh memiliki kuasa untuk menuntun kita ke kehidupan kekal adalah perjanjian-perjanjian, ujar Presiden Oaks.


“Setelah Anda dan saya membuat perjanjian dengan Allah,” katanya, sekali lagi mengutip Presiden Nelson, “hubungan kita dengan-Nya menjadi jauh lebih dekat daripada sebelum perjanjian kita. Sekarang kita terikat bersama. Karena perjanjian kita dengan Allah, Dia tidak akan pernah lelah dalam upaya-Nya untuk membantu kita, dan kita tidak akan pernah menguras kesabaran-Nya yang penuh belas kasihan kepada kita. Masing-masing dari kita memiliki tempat khusus dalam hati Allah.”


Sebagai penutup, Presiden dan Sister Oaks mengimbau para dewasa muda untuk memandang pada dan mengandalkan bimbingan Allah.


"Arahkan pandangan kepada Allah dan hiduplah,” Sister Oaks berkata “Arahkan pandangan pada kata-kata yang diucapkan malam ini, kata-kata nabi kita, tulisan suci, rencana keselamatan, dan berkat bapa bangsa Anda. Berdoalah dan Tuhan akan menyertai Anda. Itu tidak berarti ada di antara kita yang tidak akan terluka, melainkan itu berarti kita tidak akan sendirian, dan kita akan maju dengan dibimbing dan dilindungi dari kejahatan di sekitar kita.”


“Berusahalah dengan tekun untuk mengenal Yesus Kristus, untuk merasakan kasih-Nya, dan untuk beriman kepada-Nya serta bimbingan penuh kasih-Nya di sepanjang jalan perjanjian menuju takdir kekal kita,” ujar President Oaks.

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.