Pewarta: Ryan Jensen | Ryan Jensen adalah editor Church News.
Tidak lama setelah menjadi Presiden Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, Presiden Russell M. Nelson memulai tur pemberian pelayanan global untuk bertemu dengan para anggota Gereja, keluarga mereka dan teman-teman mereka, serta untuk memberikan kesaksian kepada semua orang tentang kasih Juruselamat bagi mereka.
Sebagai bagian dari pemberian pelayanan tersebut, Presiden Nelson bertemu dengan Dr. Alwi Shihab di Indonesia. Dr. Shihab telah memegang berbagai peranan di pemerintahan Indonesia, yang terkini adalah sebagai utusan khusus negara tersebut untuk Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam. Dia dan Presiden Nelson telah membangun persahabatan mereka selama lima tahun berikutnya berdasarkan keyakinan yang sama yang mereka miliki.
“Keluarga yang lebih kuat membangun bangsa yang kuat — kuat secara rohani,” Presiden Nelson bertutur dalam tur pemberian pelayanannya ke Indonesia pada tahun 2019. Persinggahannya dalam turnya ini bertepatan dengan perayaan 50 tahun Gereja di Indonesia.
Presiden Nelson berada di Asia Tenggara pada saat itu bersama istrinya, Sister Wendy Nelson, dan Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul dan istrinya, Sister Kathy Christofferson.
“Kami mengenal orang-orang ini. Kami mengasihi mereka. Kami ikut merasakan ketika mereka menderita, dan kami bersukacita bersama mereka ketika mereka bersukacita,” tutur Presiden Nelson dalam sebuah wawancara dengan Church News setelah bertemu dengan beberapa Orang Suci di area tersebut.
Dr. Shihab dan istrinya, Ashraf Shahab, serta putri mereka, Samira Shihab, datang ke Salt Lake City dan mengunjungi Presiden Nelson dan para penasihatnya dalam Presidensi Utama, Presiden Dallin H. Oaks dan Presiden Henry B. Eyring, pada akhir pekan konferensi umum bulan Oktober 2024.
“Dunia membutuhkan lebih banyak orang seperti Anda,” tutur Presiden Nelson kepada Dr. Shihab saat mereka bertemu.
Turut hadir adalah Sister Nelson; Penatua Benjamin M.Z. Tai, Pembesar Umum Tujuh Puluh dan presiden Gereja Area Asia; dan Penatua David F. Evans, emeritus Pembesar Umum Tujuh Puluh, dan istrinya, Sister Mary Evans. Penatua Evans sebelumnya melayani sebagai presiden Area Asia serta melayani sebagai misionaris muda dan sebagai presiden misi di Jepang.
Penatua Evans mengatakan bahwa dia senang melihat teman-teman dari belahan dunia yang berlawanan “bertemu, berpelukan, mengungkapkan kasih dan kepedulian mereka satu sama lain” selama konferensi akhir pekan.
“Dr. Shihab adalah seorang sahabat sejati, tidak hanya bagi Nabi Tuhan, tetapi juga bagi Gereja di Indonesia dan di seluruh dunia. Dia adalah yang terbaik dari teman-teman yang membantu di mana pun dia bisa dan selalu memberikan nasihat yang sesuai dengan nilai-nilai tinggi yang selalu dia tunjukkan.”
Sejarah terkini Gereja di Indonesia
Mendiang Presiden Gordon B. Hinckley mengunjungi presiden Indonesia yang baru terpilih setelah pemilihan tahun 1999. Abdurrahman Wahid pernah bertemu dengan Presiden Hinckley di Utah ketika menjabat sebagai ketua Nahdlatul Ulama, organisasi sosial Islam terbesar di Indonesia, dan sebelum mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia. Pada saat pertemuan mereka di Utah, Wahid memperkenalkan Presiden Hinckley kepada Dr. Shihab.
Lima tahun setelah pertemuan pertama mereka, tsunami yang mematikan melanda Indonesia pada tanggal 24 Desember 2004, yang menewaskan lebih dari 200.000 orang. Mendiang Presiden Boyd K. Packer menghubungi Dr. Shihab atas nama Gereja untuk menawarkan bantuan. Dia kemudian bergabung dengan Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul dan Penatua Gerrit W. Gong, yang saat itu bekerja di Universitas Brigham Young, untuk membantu mengorganisasi bantuan di daerah tersebut dan melakukan asesmen akan peluang lebih lanjut untuk membantu orang-orang di sana.
Dr. Shihab, yang memiliki gelar doktor dalam bidang studi keagamaan, kembali ke Utah dan berbicara dalam forum BYU pada tanggal 10 Oktober 2006, dan diperkenalkan oleh Presiden Packer. Dr. Shihab berbicara tentang pentingnya membangun jembatan antar komunitas dengan lebih memahami satu sama lain.
Pada tahun-tahun berikutnya, Yayasan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir telah membantu orang-orang di Indonesia dengan proyek-proyek seperti yang dilakukan pada tahun 2022, ketika yayasan ini membantu hampir 500 orang menerima kaki palsu dan membantu meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan mereka untuk bekerja.
Penatua Gary E. Stevenson dari Kuorum Dua Belas Rasul mengunjungi Bali, Indonesia, pada bulan November 2022 untuk berbicara di Forum Keagamaan G20.