Mahasiswa semester enam Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta mempresentasikan makalah mengenai Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di depan segenap anggota dewan Urmas Nasional Indonesia yang didampingi Direktur Seminari dan Institut di gedung Gereja Jalan Dr. Saharjo No. 317 B, Jakarta pada hari Senin 6 Maret 2017.
Salah satu mata kuliah pilihan di Sekolah Tinggi Jakarta adalah mempelajari berbagi ‘aliran gereja di Indonesia’. Ada empat mahasiswa yang memilih untuk meneliti aliran Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, atau mereka menyebutnya dengan ‘aliran Mormon’, mereka adalah Kartini Rohani, Marco Yoel, Iren Hartanto dan Ferdinan Ricardo Hutabarat.
Kedatangan mahasiswa yang didampingi oleh seorang Dosen Pengampu Prof. Dr. Jan Sihar Aritonang disambut oleh segenap anggota dewan Urmas dan beberapa misionari di ruang sakramen tempat pertemuan yang disediakan untuk pemaparan makalah mereka.
Presentasi diawali oleh , Kartika Rohani yang kemudian disusul oleh Iren Hartanto, Ferdinan Ricardo Hutabarat, dan diakhiri pemaparan dari Marco Yoel. Presentasi mereka ditulis ke dalam 12 halaman yang dimulai dengan kehidupan keluarga Joseph Smith, penglihatan pertama, kunjungan Moroni hingga terbitnya Kitab Mormon yang melatar belakangi berdirinya gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir.
Mereka juga menyajikan pokok-pokok ajaran Mormonisme, organisasi dan pemerintahan gereja serta penilaian gereja-gereja arus utama tentang aliran Mormon. Presentasi mereka diakhiri dengan dua pertanyaan utama tentang “Wahyu dan Kenabian gereja” serta “Pandangan terhadap keesaan gereja-gereja atau una sancta?”
Acara selanjutnya diberikan kepada Paul Simanungkalit selaku Direktur Seminari dan Institut Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir di Indonesia yang memberikan sedikit koreksi serta menambahkan tentang pemahaman ajaran Gereja, dilanjutkan dengan pemutaran film Penglihatan pertama. Dan acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Agus Kusumarmanto selaku Direktur Urmas Nasional Indonesia.
- Mahasiswa STT
- Mahasiswa STT
- Mahasiswa STT
- Mahasiswa STT
- Mahasiswa STT
- Mahasiswa STT
- Mahasiswa STT
- Mahasiswa STT
1 / 2 |
“Banyak sekali yang dapat kami pelajari, dari aliran mormon, gereja ini memiliki sistem yang sangat terstruktur dan berintegritas. Misalnya, cara pengelolaan keuangan yang sangat baik, sehingga gereja ini terbilang merupakan gereja yang cukup memiliki pengaruh di Amerika Serikat.
Para pelayan di gereja, seperti Uskup, pemimpin area, misionaris dan presiden-presiden lainnya tidak menerima bayaran. Kemudian untuk memudahkan pembelajaran Injil secara efektif, gereja ini juga menyediakan aplikasi yang canggih yang dapat diunduh secara mudah”. Tanggapan Marco Yoel seusai acara presentasi.
“Saat wawancara dengan Bapak Subandriyo, salah satu pemimpin gereja, kami juga diberitahu, bahwa gereja ini pernah kehilangan pendapatan selama 3 tahun, namun tetap bisa bertahan dan bahkan semakin berkembang. Hal ini sangat hebat. Tentunya ini tak lepas dari sistem gereja yang sangat baik.” Ujar, Ferdinan Ricardo Hutabarat.