- Mission-Leaders-Seminar-2024
- Mission-leaders-seminar-2024
- Mission-president-seminar-2024
- Mission-Leaders-seminar-2024
- mission-leaders-seminar-2024
- Mission-Leader-seminar-2024
- Mission-presidents-seminar-2024
- Mission-leaders-seminar-2024
- holland-mission-leader-seminar-1.jpg
- Mission-Leaders-seminar-2024
- mission-leaders-seminar-2024
- Mission-Leaders-Seminar-2024
- Mission-Leaders-seminar-2024
- Mission-Leaders-Seminar-2024
1 / 2 |
Presiden Russell M. Nelson mengundang para pemimpin misi yang baru dipanggil dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir untuk menjadikan Kitab Mormon sebagai “batu penjuru” dalam mengajar para misionaris mereka selama Seminar untuk Para Pemimpin Misi Baru 2024.
“Mohon ajarkan kepada mereka bahwa kebenaran Kitab Mormon penuh dengan kuasa—kuasa untuk membantu mereka melakukan hal yang mustahil dalam misi mereka, kuasa untuk membantu mereka menjadi semakin murni, kuasa untuk membantu mereka mengajar dengan wewenang dari Allah,” tuturnya dalam sebuah pesan yang telah direkam yang ditayangkan pada hari Minggu, 23 Juni.
Hampir 150 presiden misi baru dan rekan mulai melayani di seluruh dunia mulai 1 Juli. Mereka berkumpul tanggal 20–23 Juni di Pusat Pelatihan Misionaris Provo untuk menerima petunjuk dan pelatihan sebelum mereka memulai penugasan mereka selama tiga tahun.
Selama empat hari, para presiden misi yang baru dan istri mereka diajar oleh setiap anggota Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul, serta Pembesar Umum dan Pejabat Umum yang melayani sebagai anggota Departemen Misionaris dan Dewan Pelaksana Misionaris Gereja.
Presiden Nelson mengatakan bahwa ketika para diplomat, pemimpin agama, dan pria serta wanita lainnya yang memiliki pengaruh berusaha untuk bertemu dengan Presidensi Utama, mereka sering kali membawa hadiah-hadiah unik dari negara mereka.
Presiden Nelson dan para penasihatnya dalam Presidensi Utama menetapkan bahwa hadiah paling berharga yang dapat mereka persembahkan sebagai balasannya adalah sejilid Kitab Mormon.
“Kami tidak hanya memberikan kitab yang sangat berharga ini kepada mereka,” tutur Presiden Nelson. “Kami membukanya pada 3 Nefi, pasal 11. Saya membaca dengan lantang tentang penampilan Juruselamat yang telah bangkit kepada orang-orang di Dunia Baru.”
Reaksi terhadap ayat-ayat ini bervariasi, kata Presiden Nelson, “tetapi sering kali para tamu kami diliputi oleh perasaan yang masuk ke dalam ruangan, yang tentu saja adalah Roh Kudus yang bersaksi tentang Yesus Kristus.”
Dia menggambarkan Kitab Mormon sebagai “salah satu alat penginsafan terhebat yang tersedia untuk Anda dan para misionaris Anda gunakan.”
‘Kitab yang Paling Benar dari Semua Kitab’
Ketika pemimpin Gereja di masa awal Parley P. Pratt pertama kali membaca Kitab Mormon, dia mengungkapkan perasaannya seperti ini: “Saya membaca sepanjang hari; makan adalah beban, saya tidak memiliki hasrat untuk makan; tidur adalah beban ketika malam tiba, karena saya lebih suka membaca daripada tidur.”
Lebih lanjut dia mencatat, “Saya tahu dan memahami bahwa kitab itu benar.”
Presiden Nelson mengatakan bahwa uraian Nabi Joseph Smith mengenai Kitab Mormon menjelaskan mengapa Parley P. Pratt dan puluhan juta orang lainnya telah mengalami kuasa yang menginsafkan dari Kitab Mormon:
“Saya memberi tahu para pemimpin,” Joseph berkata, ”bahwa Kitab Mormon adalah kitab yang paling benar dari semua kitab yang ada di bumi, dan batu kunci dari agama kita, dan seseorang akan lebih dekat kepada Allah dengan mematuhi ajaran-ajarannya, daripada kitab-kitab lainnya.
Pikirkanlah itu: Kitab yang paling benar dari semua kitab,” tutur Presiden Nelson. “Sebuah kitab yang akan membantu kita menjadi lebih dekat kepada Allah daripada yang dapat kita lakukan melalui kitab-kitab lainnya. Sederhananya, Kitab Mormon dipenuhi dengan kuasa keallahan karena itu adalah firman Allah.”
Di bawah ini adalah kumpulan berita-berita Church News yang meliput seminar tersebut tahun ini.
Minggu, 23 Juni
- Presiden Russell M. Nelson: ‘Kebenaran Kitab Mormon dipenuhi dengan kuasa’
Sabtu, 22 Juni
- Presiden Dallin H. Oaks: Ajarkan kepada kaum muda untuk menggunakan Yesus Kristus sebagai teladan sempurna mereka
- Penatua Dale G. Renlund: Kasih, kepercayaan, dan mengintegrasikan misionaris pelayanan ke dalam misi
- Penatua Dieter F. Uchtdorf: Keinsafan adalah transformasi melalui Yesus Kristus
- Presiden Emily Belle Freeman: ‘Tujuan Anda dalam bersatu dengan para anggota’
- Penatua Ronald A. Rasband: Menunjukkan iman melalui pertanggungjawaban dalam dewan kepemimpinan misi
- Penatua Neil L. Andersen: 7 cara untuk memberikan pelayanan kepada anggota Gereja yang baru
- Penatua Patrick Kearon: ‘Cari tahu di mana sukacita berada’
Jumat, 21 Juni
- Presiden Henry B. Eyring: Membangun Gereja sementara membantu misionaris menjadi murid Kristus
- Penatua David A. Bednar: Bagaimana hak pilihan moral ‘menggerakkan setiap aspek dari tujuan misionaris kita’
- Penatua Ulisses Soares: 3 asas yang harus menjadi ‘keyakinan esensial’ di antara para misionaris yang mencari orang untuk diajar
- Sister Amy A. Wright: Teladan Amon yang mengilhami dan berharga sebagai misionaris yang berhasil
- Penatua Gary E. Stevenson: Bagaimana misionaris dapat mengundang dan menolong orang untuk menghadiri pertemuan sakramen
Kamis, 20 Juni
- Presiden Jeffrey R. Holland: ‘Menjadi murid Yesus Kristus seumur hidup’
- Penatua Quentin L. Cook: Bagaimana pemimpin misi dapat membantu para misionaris baik memenuhi tujuan mereka maupun menjadi murid seperti Kristus
- Penatua D. Todd Christofferson: ‘Sungguh sebuah panggilan yang sakral untuk mengundang’
- Penatua W. Mark Bassett: Mengajarkan doktrin baptisan dengan penuh percaya diri
- Penatua Gerrit W. Gong: Mengajar sebagaimana Juruselamat mengajar dan karunia bahasa