Ketertarikan dengan Sesama Jenis

Menangani ketertarikan dengan sesama jenis

Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir mengakui bahwa ketertarikan dengan sesama jenis adalah isu sensitif yang membutuhkan kebaikan hati, belas kasihan dan pemahaman. Situs web mormonsandgays.comberusaha untuk menangani, melalui wawancara dan video dari para pemimpin dan anggota Gereja, isu ketertarikan dengan sesama jenis yang berhubungan dengan individu dan anggota keluarga yang terkena dampaknya. Pernyataan dan cerita-cerita menekankan pentingnya perintah Allah untuk saling mengasihi dan menegaskan kembali posisi Gereja.

Posisi asas Gereja adalah jelas: Aktivitas seksual hendaknya hanya terjadi antara seorang pria dan seorang wanita yang menikah. Namun, itu hendaknya tidak digunakan sebagai pembenaran untuk ketidakramahan. Yesus Kristus, yang kami ikuti, telah bersikap jelas dalam penghukuman-Nya terhadap amoralitas seksual, namun tidak pernah kejam. Minat-Nya adalah selalu untuk mengangkat individu, tidak pernah untuk menghancurkan mereka. [i]

Singkatnya, Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menegaskan inti ajaran yang berhubungan dengan seksualitas manusia dan gender serta kekudusan dan pentingnya pernikahan sebagai persatuan antara pria dan wanita. [ii]Namun, Gereja sangat percaya bahwa semua orang adalah anak-anak terkasih Allah dan berhak diperlakukan dengan rasa kasih dan hormat. Rasul Gereja Penatua Quentin L. Cook menyatakan: "Sebagai gereja, tidak ada yang harus lebih mengasihi dan berbelas kasih. Marilah kita berada di garis depan dalam hal mengungkapkan kasih, belas kasih dan penjangkauan. Jangan biarkan keluarga mengecualikan atau tidak menghormati mereka yang memilih gaya hidup berbeda sebagai hasil perasaan mereka tentang gender mereka sendiri." [iii]

lembaga pernikahan yang ilahi

Gereja membedakan antara ketertarikan dengan sesama jenis dengan perilaku. Sementara mempertahankan perasaan dan kecenderungan terhadap sesama jenis tidak secara langsung berdosa, terlibat dalam perilaku homoseksual adalah bertentangan dengan "asas ajaran, berdasarkan kitab suci ... bahwa pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita sangat penting untuk rencana Sang Pencipta untuk tujuan kekal anak-anak-Nya." [iv]

Karena Gereja percaya bahwa kuasa penciptaan yang kudus adalah "untuk dilakukan hanya antara seorang pria dan seorang wanita yang menikah secara sah sebagai suami dan istri, ... hubungan seksual apa pun, termasuk yang antara orang-orang dengan sesama gender, merusak lembaga keluarga yang diciptakan secara ilahi." Oleh karena itu, Gereja mendukung tindakan yang mendefinisikan pernikahan sebagai persatuan pria dan wanita. Namun, "melindungi pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita tidak menghapus kewajiban Kristen anggota Gereja akan kasih, kebaikan hati dan kemanusiaan terhadap semua orang." [v]

Hak-hak individu

Penegasan Gereja tentang pernikahan sebagai antara seorang pria dan seorang wanita "tidak membentuk ataupun membenarkan segala jenis permusuhan terhadap kaum gay dan lesbian." [vi]Sebaliknya, banyak pemimpin Gereja telah berbicara dengan jelas tentang kasih dan rasa hormat yang harus diberikan kepada semua orang. Mantan presiden Gereja Gordon B. Hinckley (1910-2008) memberitahu anggota yang tertarik dengan sesama jenis: "Hati kami menjangkau [Anda]. Kami mengingat Anda di hadapan Tuhan, kami bersimpati dengan Anda, kami menganggap Anda sebagai saudara-saudara kami." Presiden Boyd K. Packer menegaskan: "Kami tidak menolak Anda. … Kami tidak bisa menolak Anda. … Kami tidak akan menolak Anda, karena kami mengasihi Anda."

Gereja telah menganjurkan hak-hak bagi pasangan sesama jenis mengenai "perawatan rumah sakit dan medis, perumahan yang adil dan hak-hak pekerjaan, atau hak-hak wasiat, selama ini tidak melanggar integritas keluarga tradisional atau hak-hak konstitusi gereja." [vii]Di Salt Lake City, misalnya, Gereja mendukungtata cara yang bertujuan untuk melindungi warga gay dari diskriminasi dalam perumahan dan pekerjaan. [viii]

Injil kasih

Injil Yesus Kristus berdasarkan pada kasih, rasa hormat dan hak pilihan. Orang Mormon percaya bahwa semua manusia memiliki kekuatan, kelemahan, tantangan dan berkat-berkat yang diwariskan kepada mereka dan diundang untuk menjalankan, melalui pertolongan dan kasih karunia Allah, asas-asas yang diungkapkan oleh Yesus Kristus. Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir mempertahankan bahwa "peran keayahan dan kasih Allah mewajibkan kita masing-masing dengan pengakuan bawaan dan penuh hormat akan martabat manusiawi bersama. Kita harus mengasihi satu sama lain. Kita harus memperlakukan sesama dengan rasa hormat sebagai saudara dan sesama anak-anak Allah, terlepas dari betapa kita mungkin saling berbeda." [ix]

Sumber-Sumber

• Kumpulan percakapan dengan pemimpin Gereja dan lainnya mengenai topik ketertarikan dengan sesama jenis.
• Wawancara dengan Penatua Dallin H. Oaks dan Lance B. Wickman mengenai sikap Gereja terhadap ketertarikan dan pernikahan sesama jenis.
• Tanggapan resmi Gereja ke petisi yang dikeluarkan oleh Kampanye Hak Manusia.
• Lembaga Pernikahan yang Ilahi : dokumen yang dibuat oleh Gereja yang membangun pemahaman pentingnya pernikahan.
• Keluarga: Maklumat kepada Dunia . Maklumat ini, yang diterbitkan oleh Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul pada tahun 1995, menekankan pentingnya keluarga.
• Pernikahan Sesama Jenis dan Proposisi 8 : kompilasi sumber-sumber untuk membantu media berita, publik dan anggota Gereja lebih memahami keterlibatan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dalam mendukung Proposisi 8.
• Allah Mengasihi Anak-Anak-Nya :pamflet yang dibuat oleh Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir yang menangani mereka yang mengalami ketertarikan dengan sesama jenis.