Rilis Berita

Gereja di Surakarta Mengadakan Donor Darah Secara Rutin Selama Lebih dari 15 Tahun

Dalam upaya gabungan antara Palang Merah Indonesia dan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Indonesia, para anggota Pasak Surakarta telah secara rutin mengadakan kegiatan donor darah selama lebih dari 15 tahun. Kegiatan yang menyelamatkan jiwa ini dilaksanakan setiap dua hingga tiga bulan sekali di Gedung Pusat Pasak dan berlangsung sebelum dan sesudah kebaktian Gereja pada hari Minggu.

Pada hari yang telah ditentukan, Palang Merah datang ke Gedung Pusat Pasak dengan membawa empat tempat tidur donor. Tujuan mereka adalah untuk memperoleh minimal 50 kantong darah setiap kali kegiatan berlangsung. Karena Pasak Surakarta memiliki empat lingkungan (jemaat) yang mengadakan kebaktian setiap hari Minggu, dua lingkungan memulai donor darah pada pukul 08.00 dan dua lainnya pada pukul 12.00. Dengan jumlah peserta yang besar, target ini dapat tercapai dengan mudah. Berkat kesetiaan para anggota di Surakarta, upaya ini dapat terus berlangsung hingga saat ini.

Selama kunjungan mereka, petugas Palang Merah memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seputar proses donor darah dan menenangkan kekhawatiran terkait risiko kesehatan serta faktor lainnya. Mereka juga dapat membagikan berbagai manfaat kesehatan yang umumnya dialami oleh para pendonor darah.

Kustedjo, dari Pasak Surakarta, juga merasakan manfaat tambahan berupa sukacita dalam pelayanan ini. Dia telah mendonorkan darah sebanyak 111 kali sepanjang hidupnya, sehingga dia diberitahu bahwa dia akan diundang untuk menghadiri sebuah upacara khusus di Jakarta untuk menerima Penghargaan Presiden atas kontribusinya mendonorkan lebih dari 100 kantong darah.

Para anggota yang ingin menjadi pendonor potensial dapat mengumpulkan jemaat mereka agar Palang Merah dapat mengadakan kegiatan donor darah di gedung pertemuan Gereja mereka, atau dapat juga pergi langsung ke kantor Palang Merah lokal untuk mendonorkan darah secara individu. “Semoga kita semua mengikuti teladan Juruselamat kita, Yesus Kristus, yang rela menderita dan menumpahkan darah-Nya agar orang lain dapat hidup,” ujar Michael de Jager, seorang anggota Gereja dari wilayah lain di Indonesia yang terinspirasi oleh teladan Pasak Surakarta.