Pada bulan Juni 2022, Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menyelenggarakan konferensi “Untuk Kekuatan Remaja” (UKR) bagi para remaja Indonesia. UKR ini dirancang untuk menyertakan kegiatan, kebaktian, dan kelas-kelas untuk membantu memperkuat iman kepada Yesus Kristus dan menyediakan kesempatan bagi para remaja untuk bertumbuh secara rohani, interaksi sosial, fisik, dan intelektual selama lima hari di perbukitan yang indah di selatan Bogor pada bulan Juni 2022. Tema konferensi tahun ini adalah “Percayalah kepada Tuhan” berdasarkan Amsal 3:5̵6. Ini baru merupakan UKR kedua yang diadakan di Indonesia dan diikuti oleh 320 orang, termasuk para pemimpin, dari seluruh tanah air.
Semua remaja usia 14-18 tahun didorong untuk hadir, banyak yang juga membawa teman, dengan 15̵20 teman bergabung. Selain itu, banyak Dewasa Lajang Muda (DLM) memberikan waktu dan bakat mereka dengan menjadi sukarelawan sebagai pemimpin dan penasihat. Beberapa di antara para anak muda tersebut mengatakan bahwa memiliki DLM yang begitu penuh kasih dan perhatian benar-benar membantu mereka sepanjang minggu itu. Salah seorang DLM, Ninoy Kusumarmanto, mengatakan bahwa dia mulai bersiap untuk konferensi sejak enam bulan lalu. “Luar biasa, senang sekali melihat para remaja dan DLM bersemangat tentang Injil. Mereka tumbuh dewasa dan mendapatkan kesaksian untuk diri mereka sendiri.”
“UKR adalah program yang diilhami dan menakjubkan untuk remaja usia 14-18 tahun. Mereka datang selama enam hari lima malam untuk bersenang-senang, persahabatan, dorongan semangat, kelas-kelas dan yang paling penting, menciptakan lingkungan di mana roh Tuhan dapat datang,” tutur Penatua Bryan Sudweeks, misionaris UKR penuh waktu yang melayani bersama istrinya, Anne, di Area Asia sebagai pasangan penasihat di area.
- ukr-pro77.jpg
- ukr-pro2.jfif
- ukr22.jpg
- ukr20.jpg
- ukr25.jpg
- ukr18.jpg
- ukr19.jpg
- fsyc1.jpg
- ukr17.jpg
- ukr-pro16.jpg
- ukr-pro8.jpg
- ukr-pro130.jpg
- ukr32.jpg
- ukr110.JPG
- ukr21.jpg
- ukr24.jpg
- ukr26.jpg
- IMG_4213.jpg
- UKR30.jpg
1 / 2 |
Sepanjang konferensi, para remaja yang hadir diajar oleh para pemimpin gereja, termasuk Penatua David P. Homer, Presiden Area Asia. Penatua Homer mengimbau para remaja untuk bersiap bagi pelayanan misi. “Allah ingin Anda masing-masing melayani misi. Itu disebut bagian dari rencana kekal Allah. Melayani misi akan menjadi keputusan terbaik yang akan pernah Anda buat. Segala sesuatu dalam hidup saya, dapat saya telusuri kembali pada keputusan saya untuk melayani misi. Saya belajar melakukan hal-hal yang sulit. Saya mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Misi saya menjadikan saya tipe orang yang akan dipilih untuk dinikahi oleh Sister Homer. Allah ingin Anda melayani. Itu adalah bagian dari rencana-Nya. Jadilah patuh. Bekerjalah. Itu tidak mudah tetapi datanglah dengan siap dan lakukanlah apa yang Anda dipanggil untuk lakukan. Ikutilah panggilan nabi dan layani misi.”
Yang juga hadir adalah Pembesar Area Tujuh Puluh, Penatua Djarot Subiantoro, dan istrinya, Sister Julinda Subiantoro, serta pemimpin Misi Indonesia Jakarta, Presiden Edwin dan Sister Christine Tandiman.
Dr. Pontus Sitorus, S. PAK., M.Si, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Bimas Kristen, Kementrian Departemen Agama Republik Indonesia, berbicara kepada para remaja dalam pidato yang inspiratif dan menghibur. “Sejujurnya, saya cukup lelah, tetapi pemikiran berada di sini bersama sekelompok anak muda yang luar biasa ini membuat saya bersemangat. Saya melakukan perjalanan langsung dari Jogja pagi ini untuk berada di sini karena saya merasa tujuan dan misi konferensi UKR ini sangat penting. Anda adalah generasi muda Indonesia, generasi yang akan melanjutkan gereja Anda dan keluarga Anda dan menjadi orang-orang yang luar biasa di masa depan.” Dia kemudian memimpin para remaja untuk melafalkan ayat dari mana tema konferensi diambil.
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu (Amsal 3:5̵6).”
Penatua Subiantoro mengajarkan, “Kebebasan tidak datang dari melakukan apa yang kita sukai, tetapi dari menyukai apa yang harus kita lakukan. … Ingatlah bahwa tidak ada yang mustahil dalam pekerjaan ini dengan bantuan Allah. Semoga ini akan mengilhami Anda untuk membuat perubahan dan pilihan yang benar yang akan membangun kehidupan Anda baik di dunia ini maupun dalam kekekalan.” Sister Subiantoro berkata, “Banyak anggota kita adalah anggota generasi pertama.” Dia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa sering kali keluarga mereka masih belajar cara menerapkan praktik-praktik keagamaan di rumah mereka. “Di sini, di UKR, mereka mengadakan penelaahan tulisan suci, mereka melakukan doa, malam keluarga, dan merenungkan serta meninjau.”
Remaja berperan serta dalam penelaahan tulisan suci dan Injil harian individu dan kelompok. Kegiatan-kegiatan ini membantu memperkaya iman dan kegembiraan mereka tentang Injil. Jatmiko berkata, “Saya merasa sangat bersyukur atas UKR, ini merupakan berkat bagi saya. Itu telah berdampak terhadap kehidupan saya, terutama hal-hal yang kami pelajari tentang keluarga kekal. UKR juga telah membantu saya bersiap bagi misi saya. Satu hal penting yang telah saya pelajari di sini adalah bagaimana Injil dapat membantu saya melewati masa-masa sulit, ketika Anda memiliki iman dan mendengarkan roh Anda akan mampu mengatasi tantangan dalam hidup Anda.”
Banyak remaja menemukan harapan dan dorongan ekstra melalui penelaahan Injil. Sister Christ Brigit telah menikmati belajar lebih banyak tentang asas pertobatan di UKR ini. Bagi Sister Fransisca Injilla, pelajaran terpenting adalah tentang harapan dan kasih. Dia berkata, “Ketika saya pulang ke rumah, saya akan mendorong orang lain untuk menghadiri UKR karena itu akan memperkuat kerohanian Anda dan meningkatkan iman Anda.”