Rilis Berita

Uluran Tangan Mormon Membersihkan Rumah-Rumah yang Dilanda Banjir di Louisiana

Para pemimpin pemerintahan dan warga menyatakan apresiasi kepada ribuan sukarelawan Uluran Tangan Mormon

 

Hujan lebat dengan intensitas hingga 76 sentimeter selama dua hari pada pertengahan Agustus menyebabkan banjir yang meluas yang merusak atau menghancurkan lebih dari 60.000 rumah, termasuk 450 rumah milik Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Sekitar 30.000 ribu warga harus meninggalkan rumah mereka, banyak yang menggunakan perahu ketika air yang meninggi membanjiri kawasan tempat tinggal mereka.

Para anggota dan misionaris, dengan mengenakan baju kaus ​“Uluran Tangan Mormon” berwarna kuning telah berpartisipasi dalam upaya-upaya bantuan. Para sukarelawan dari Louisiana dan negara-negara bagian di sekitarnya telah membantu para pemilik rumah untuk membersihkan lumpur, air, dinding-dinding kayu yang rusak, perabotan, serta perlengkapan rumah tangga lainnya.

Sebuah pertemuan sakramen khusus yang dihadiri oleh Gubernur Louisiana dan Walikota Baton Rouge diadakan untuk para sukarelawan di gedung pertemuan Gereja di Baton Rouge pada tanggal 28 Agustus 2016.

“Saya ingin berterima kasih kepada Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir,” ucap Gubernur Louisiana, John Bel Edwards. “Ini sungguh sebuah musibah bagi masyarakat kami---bukan hanya di sini di Baton Rouge, namun di seluruh Louisiana Selatan di mana kami mencatat rekor curah hujan. Itu adalah badai tak bernama, namun masing-masing korban memiliki nama, dan mereka semua adalah saudara laki-laki dan saudara perempuan kita dalam Kristus.”

“Ketika ada orang-orang datang ke kota yang besar ini tanpa mengajukan persyaratan apa pun kepada Anda untuk masuk dan menolong seseorang, itu sangat istimewa,” ungkap Melvin L. “Kip” Holden, walikota Baton Rouge serta ketua dewan paroki Baton Rouge Timur. “Lalu apa yang kita lihat di sini hari ini dari gereja yang hebat ini adalah uluran tangan, menjamah orang-orang, menjadikan dunia lebih baik, mendatangkan senyuman di wajah orang-orang, dan memberitahukan kepada orang-orang bahwa masih ada harapan.”

“Saya tidak tahu mau ke mana, apa yang harus dilakukan,” tutur Jacqueline Moore dari Baton Rouge, yang dievakuasi dari rumahnya dengan perahu, dengan hanya membawa pakaian di punggungnya dan tanpa mengenakan sepatu.

Moore dibawa ke tempat bernaung, namun sekarang dia kembali untuk mencoba membangun kembali rumahnya dengan bantuan sekelompok orang dari Uluran Tangan Mormon. “Sangat membantu, sangat membantu. Para pria yang sangat baik. Anda dapat mengenali orang-orang ini sangat Kristiani.”

“Saya berusia 67 tahun, Anda tahu, itu menakutkan sekali, memikirkan untuk memulainya kembali semua. Tapi Allah berada di sisi saya, jadi, … saya tahu saya dapat melakukannya,” imbuhnya.

Air dari kanal meluap dari bantarannya dan menghancurkan banyak rumah di kawasan tempat tinggal Edward Griffin, di Baton Rouge, termasuk rumah masa kecilnya.

Griffin mengatakan bahwa upaya pembersihan sangat melelahkan. “Saya hanya berdoa, … dan kemudian melihat dan menyaksikan, datanglah seorang pria berbaju kuning dan berkata dia akan kembali untuk membantu saya kira-kira 30 menit lagi. Dan kemudian lihatlah, dalam hitungan detik, dia kembali bersama 10, 15, 20, 30 orang [sukarelawan] … dan mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam membantu saya.”

Dalam komunitas Gonzales yang kecil, balai kota hilang saat air setinggi 18 sentimeter menggenangi seluruh bangunan itu, dan 120 rumah dihancurkan oleh banjir tersebut.

“Melihat para sukarelawan datang dari New Orleans, Houston, Jackson, Mississippi, dan dari mana saja, itu luar biasa. Dan itu memberi Anda perasaan hangat, perasaan baik saat melihat itu,” ujar walikota Gonzales, Barney Arceneaux, yang menyatakan keyakinan bahwa kotanya dapat dibangun kembali. “Dengan adanya, Anda tahu, semua rombongan orang dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir---saya cuma---kami merasa sangat diberkati dan kami sangat senang melihat Anda semua berada di sini.”

Dua gedung pertemuan Mormon, Pusat Pasak Denham Springs, Louisiana dan gedung pertemuan Windbourne rusak parah akibat air banjir dari sungai yang meluap. Lantai, bangku-bangku, piano, dan sebuah organ rusak.

Bait Suci Baton Rouge Louisiana milik Gereja tidak rusak oleh air banjir.

“Saya tersentuh. Saya pikir mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa. Hal itu menujukkan bahwa Terang Kristus adalah sesuatu yang menembus banyak agama dan banyak kaum yang berbeda,” ujar Eric Bascom, yang telah melayani sebagai presiden Pasak Baton Rouge Gereja sejak bulan Juni. “Upaya Uluran Tangan Mormon sudah diberi nama yang tepat karena kita adalah perpanjangan tangan Juru Selamat selama masa-masa ini.”

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.