- Bait Suci Sapporo Jepang
- “Rumah Tuhan. Kekudusan bagi Tuhan”
- Bait Suci Sapporo Jepang
- Pada saat matahari terbenam
- Merayakan pendedikasian
- Perayaan Budaya
- Perayaan budaya untuk Bait Suci Sapporo Jepang
- Merayakan pendedikasian Bait Suci Sapporo Jepang
- Presiden Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul
- Para remaja Mormon menari di atas panggung
- Para remaja Mormon berpartisipasi dalam perayaan budaya
- Paduan suara bernyanyi
- Para Pengunjung pendedikasian Bait Suci Sapporo Jepang
- Presiden Russell M. Nelson dan istrinya, Wendy
- Memasang semen pada batu sudut Bait Suci Sapporo Jepang
- Presiden Russell M. Nelson
- Tampak Bait Suci Sapporo Jepang
Temple Square is always beautiful in the springtime. Gardeners work to prepare the ground for General Conference. © 2012 Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. | 1 / 2 |
Presiden Nelson didampingi oleh Penatua Gary E. Stevenson dari Kuorum Dua Belas Rasul dan Penatua Larry Y. Wilson dari Tujuh Puluh dan asisten direktur eksekutif Departemen Bait Suci Gereja. Seluruh sesi disiarkan ke gedung-gedung pertemuan di seluruh Jepang, yang memungkinkan ribuan Orang Suci Zaman Akhir untuk berpartisipasi.
Lebih dari 13.000 orang menghadiri open house bagi publik untuk bait suci yang baru selesai pada bulan Juli.
Pada malam sebelum pendedikasian, para remaja Gereja di wilayah itu tampil dalam perayaan budaya yang menampilkan penghormatan terhadap sejarah Jepang, juga sejarah Gereja di negara itu.
“Kita memiliki kesempatan istimewa untuk menjadi bagian dari pekerjaan zaman akhir ini, ketika Injil akan sampai ke semua bangsa dan orang-orang Jepang teristimewa sekarang ini akan dapat memiliki semua berkat bait suci,” ujar Presiden Nelson dalam perayaan budaya tersebut.Bait Suci Sapporo Jepang seluas 4.503,94 meter persegi itu berdiri di atas lahan seluas 3,96 hektar dan berlokasi di 1-6-1 Ooyachi-Nishi, Atsubetsu-ku Sapporo-shi, Hokkaido, Jepang. Sebuah patung malaikat Moroni berdiri di atas puncak menara tunggalnya.
Presiden Thomas S. Monson mengumumkan bait suci ini pada konferensi umum Oktober 2009. Peletakan batu pertama pada tanggal 22 Oktober 2011. Bait suci ini akan melayani lebih dari 8.000 Orang Suci Zaman Akhir yang tinggal di pulau Hokkaido dan di Aomori, prefektur paling utara dari pulau utama Honshu.
Bait Suci Sapporo Jepang adalah bait suci ketiga Gereja di Jepang dan bait suci ke-151 yang beroperasi di seluruh dunia. Bait Suci Tokyo Jepang didedikasikan pada tahun 1980 dan merupakan bait suci pertama di Asia. Bait Suci Fukuoka Jepang dibuka pada tahun 2000.
Gereja memiliki lebih dari 128.000 anggota, 266 jemaat dan tujuh misi di Jepang.
Bait suci Orang Suci Zaman Akhir berbeda dengan gedung pertemuan atau gedung gereja tempat para anggota bertemu untuk pelayanan ibadah hari Minggu. Bait suci dianggap sebagai “rumah Tuhan” di mana ajaran Kristus ditegaskan kembali melalui pernikahan, pembaptisan, serta tata cara lainnya yang menyatukan keluarga-keluarga selama kekekalan. Di dalam bait suci, para anggota belajar lebih banyak tentang tujuan kehidupan dan membuat perjanjian untuk melayani Allah dan sesama mereka manusia.