Rilis Berita

Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir berperan serta dalam Hari Remaja Katolik Sedunia bersama Yang Mulia Paus Fransiskus

Dewasa Muda diundang untuk memberikan persembahan musik bertemakan Perdamaian

youthdays_Portugal-YA1.jpg
youthdays_Portugal-YA1.jpg
Dewasa Muda dari Seminari & Institut wilayah selatan Portugis berpose dengan Bait Suci Lisbon Portugis yang indah di latar belakang.2023 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved.
Download Photo

Dewasa Muda dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di Seminari & Institut Gereja wilayah selatan Portugis berperan serta dalam Hari Remaja Sedunia (WYD) ke-17 di Lisbon 1–6 Agustus 2023. WYD adalah berkumpulnya ribuan kaum muda, usia 18–35 tahun, dari seluruh dunia, disemarakkan oleh kunjungan Yang Mulia Paus Francis.

Festival keagamaan berulang selama seminggu tersebut mencakup tema "ziarah" dan "perayaan kaum muda."

Meskipun Hari Remaja Sedunia berasal dari lingkungan Katolik, WYD menyambut kaum muda dari setiap negara, ras, agama, dan kebangsaan.

Hari pembukaan WYD dimulai dengan acara musik, "Bernyanyi untuk Perdamaian," dan menampilkan pertunjukan oleh kelompok-kelompok dari berbagai agama. Penari Dewasa Muda dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir menyajikan persembahan musik berjudul - “Kita Adalah Satu” yang dipimpin oleh penyanyi Jerson Santos, dengan dukungan dari para pemimpin gerejawi Orang Suci Zaman Akhir setempat, organisasi musik Untuk Kekuatan Remaja, dan Suara Remaja. Sepanjang keikutsertaan mereka dalam konferensi ini, banyak anak muda menceritakan bahwa mereka memiliki pengalaman yang tak terlupakan saat berinteraksi dengan para anggota dari agama dan budaya lain.

Ema Moura, 13 tahun, berbicara tentang dampak jangka panjang dari Hari Remaja Sedunia, “Saya merasa bahwa ketika kita bersatu, kita dapat mencapai hal-hal besar. Selama acara ini, saya merasa bahwa persahabatan kami diperkuat dan bahwa kami akan terhubung sepanjang hidup kami. Itu adalah pengalaman luar biasa yang tidak akan pernah saya lupakan.”

Alehandra Severino, 18 tahun berkata, “Berperan serta dalam Hari Remaja Sedunia dengan mewakili gereja saya dan agama saya sangatlah penting bagi saya. Acara ini membantu saya untuk berkembang di berbagai bidang, terutama pergaulan sosial. Saya pemalu dan tertutup, namun melalui bantuan para pemimpin saya bisa merasa percaya diri dan begitu bahagia. Ini adalah kenangan indah yang akan selalu saya ingat selamanya.”

Gonçalo Caneca, juga berusia 18 tahun, mengungkapkan perasaannya seperti ini, “Dengan berpartisipasi dalam “Canto pela Paz” saya dapat bertemu dengan orang lain yang berbeda keyakinan. Juga, saya bisa berbagi dengan mereka keyakinan saya sendiri yang merupakan perasaan yang luar biasa. Saya juga memiliki perasaan yang luar biasa melihat orang yang berbeda dari budaya yang berbeda bersama-sama berbicara dan bernyanyi tentang perdamaian, kasih, dan persatuan. Meskipun saya merasa tidak tahu cara menari dengan baik, pemimpin saya (koreografer) membantu saya percaya kepada diri sendiri dan saya dapat menari serta mewakili Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir di atas panggung. Itu adalah momen penting yang tidak akan pernah saya lupakan.”

Setibanya di Lisbon, Paus Fransiskus bertemu dengan Marcelo Rebelo de Sousa, Presiden Portugis, dan para pemimpin agama sipil dan internasional lainnya termasuk Joaquim Jorge Oliveria Moreira, perwakilan antaragama dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, di Pusat Budaya Belém di Lisbon.

Paus Fransiskus menyampaikan pidato kepada para pejabat yang hadir dan bersukacita karena berada di Lisbon, “sebuah kota pertemuan yang merangkul banyak orang dan budaya … yang didasarkan pada hasrat untuk terbuka terhadap dunia dan untuk menjelajahinya, berlayar menuju cakrawala yang baru dan lebih luas.” Dia merujuk pada sejarah pelayaran Portugis, dan mencatat bahwa Lisbon berbatasan dengan lautan. Dia mengatakan bahwa “lautan tidak hanya menghubungkan manusia dan negara, namun juga daratan dan benua,” dan “mengingatkan kita … untuk menganggap perbatasan sebagai titik kontak, bukan sebagai batas yang memisahkan.” Dia menyerukan masyarakat Eropa untuk mengambil peran sebagai “pembangun jembatan” dan “pembawa damai.”

Joaquim Jorge Oliveria Moreira diwawancarai di kanal televisi CNN dan berbicara tentang kontak Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dengan Gereja Katolik dan Paus Fransiskus. Selama program tersebut, Moreira merujuk pada pertemuan di Vatikan pada bulan Maret 2019 antara Russell M. Nelson, Presiden Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, dan Paus Fransiskus, pada saat pendedikasian Bait Suci Roma Italia. Signifikansi dari audiensi tersebut bagi para Orang Suci Zaman Akhir adalah mengenal lebih baik Paus Fransiskus dan bagi Yang Mulia “untuk mengenal kami dan menemukan bahwa kami memiliki begitu banyak kesamaan,” tutur Presiden Nelson pada saat itu.

“Perbedaan dalam doktrin adalah nyata,” kata Presiden Nelson. "Itu penting. Namun itu tidak sepenting kesamaan yang kita miliki bersama—kepedulian kita terhadap penderitaan manusia, keinginan kita akan dan pentingnya kebebasan beragama bagi seluruh masyarakat, dan pentingnya membangun jembatan persahabatan alih-alih membangun tembok pemisah.” Presiden Nelson menggambarkan Paus Fransiskus sebagai “pria yang baik, luar biasa, rendah hati, kompeten, ramah, saya sangat menaruh respek terhadapnya.”

Pada bulan Agustus 2023, Joaquim Jorge Oliveria mengatakan kepada televisi CNN tentang pengalamannya sendiri dengan Yang Mulia Paus Fransiskus. Dia menggambarkan Paus sebagai “seorang pria yang mengupayakan persaudaraan dan yang menekankan pentingnya upaya bersama dengan semua agama untuk membangun perdamaian di dunia.”

Ketika minggu perayaan berakhir, Paus Fransiskus menantang kaum muda di seluruh dunia untuk bekerja sama menyelesaikan konflik, perubahan iklim, dan masalah-masalah lain yang dihadapi dunia. “Saya meninggalkan Anda dengan pemikiran ini: berjalanlah, dan jika Anda jatuh, bangunlah. Berjalanlah dengan suatu tujuan; berlatihlah setiap hari dalam hidup Anda. Mari kita berjalan dalam harapan, melihat ke akar kita, dan berjuang ke depan tanpa gentar,” kata Paus Fransiskus.

Dengan semangat kebebasan beragama dan penguatan dialog antaragama, pekan tersebut sangatlah produktif dalam mendukung hubungan antara Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dan Gereja Katolik Portugis, bersama dengan agama-agama yang lain.

​      

Catatan Panduan Gaya:Ketika melaporkan tentang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mohon gunakan nama lengkap Gereja dalam rujukan pertama. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penggunaan nama Gereja, pergi ke panduan gaya daring kami.Panduan Gaya.